
SWARARAKYAT.COM – Wasekjen Partai Demokrat, Andi Arief mengabarkan perusak atribut Demokrat di Pekanbaru, Riau telah diserahkan ke Polisi.
Dari pengakuan pelaku, disebutkan secara jelas jumlah perusak sebanyak 35 orang yang dibagi menjadi 5 kelompok. Mereka mengakui juga dibayar Rp150 ribu perorang.
Yang membuat miris Andi, pelaku menyebut disuruh oleh partai penguasa.
“Dari pengakuan orang di tangkap oleh Polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yg dibagi dlm 5 kelompok, satu regu 7 orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa,” cuit Andi.
Berdasarkan keterangan pengurus DPC Demokrat, pelaku mengaku disuruh Pengurus PDI Perjuangan.
Keterangan pelaku perusakan yang ditangkap DPC Demokrat malam tadi menyebut dia disuruh Pengurus PDIP. Info awal itu terlalu gegabah jika dipercaya begitu saja. Selama ini hubungan kami baik. Tugas polisi menyimpulkannya. Tidak ada alasan, pelakunya ada. Beda dg kasus lain.
— andi arief (@AndiArief__) December 15, 2018
Andi kemudian membandingkan dengan peristiwa di jaman Orde Baru (Orba). Pada masa itu, PPP dan PDI tetap diberi kesempatan tampil, tanpa ada perusakan.
“Jaman Orde Baru, atribut PPP dan PDI tetap diberi kesempatan tampil. Tidak dirusak masal. Cara Orde Baru atau Golkar waktu itu membuat atribut di tempat yang sama dengan lebih besar dan menutupi atribut PPP dan PDI. Itu cara orang politik. Bukan dengan merusak,” kata Andi. (Ren)


Hukum & Kriminal
Diperiksa KPK, Imam Nahrawi: Saya Buta Soal Proposal Dana Hibah
