SWARARAKYAT.COM – Kelakar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas soal pilih “Amin” bid’ah ditanggapi langsung Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Kata Cak Imin, ucapan Yaqut itu tidak ada substansi untuk menanggapinya.
“Apa perlu ditanggapi? Enggak ada, enggak ada dan enggak ada substansinya. Enggak ada substansinya. Tidak perlu ditanggapi,” kata Cak Imin di kawasan TMII, Jakarta, Kamis (14/9).
Bid’ah sendiri memilik arti perbuatan yang tidak dicontohkan Nabi Muhammad, baik berlandaskan Alquran atau Hadist.
Baca Juga: Menag Yaqut: Jangan Pilih Pemimpin Pemecah Belah Umat
Sementara bid’ah itu ada yang “Hasanah” atau baik. Artinya baik dinilai melalui kacamata Ilmu Fiqh. Dan sebaliknya, ada bid’ah “Sai’ah” atau jelek.
Kendati demikian, Cak Imin tidak tegas apakah akan menegur kadernya tersebut atau tidak. Ia hanya menilai ucapan Yaqut itu bagian dari kebebasan berbicara sesuai prinsip demokrasi.
“Ya demokrasi kan begitu, kebebasan siapa pun boleh ngomong apa pun. Itu kan pilihan politik. Setiap orang memiliki pilihan politik,” kata dia.
Baca Juga: Ketua Bawaslu Ingatkan Menag Yaqut Usai Bilang Pilih Amin Bid’ah
Yaqut sebelumnya sempat melontarkan candaan bahwa memilih bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) atau pasangan ‘Amin’ adalah perbuatan bidah.
Hal itu dikatakan Yaqut saat berpidato di Pembukaan Orientasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Surabaya, Rabu (13/9).
“Kalau ada yang masih milih itu [Amin] bid’ah,” kata Yaqut dengan nada bercanda.
Yaqut kemudian mengatakan, ia sudah pasti tak akan memilih pasangan Amin itu di Pilpres 2024.
“Jangan-jangan karena ada pasangan presiden singkatannya Amin. Karena saya enggak milih itu. Jelas ya,” ucapnya.
Anies Baswedan dan Cak Imin telah dideklarasikan sebagai pasangan capres-cawapres di Surabaya awal September lalu. Pasangan ini kemudian mengumumkan akronim sebutannya menjadi ‘Amin’.