SWARARAKYAT.COM – Harga emas siap untuk kenaikan mingguan ketiga berturut-turut pada hari Jumat (27/10). Emas spot telah naik sekitar 9% karena para investor mencari perlindungan dari potensi dampak perang Israel-Hamas yang meningkat di awal bulan ini.
Konflik Timur Tengah membuat para investor tertarik pada emas batangan meskipun ada latar belakang suku bunga Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
Melansir Reuters, harga emas spot stabil di US$1.985,70 per ons troi pada pukul 0717 GMT. Harga emas berjangka AS turun 0,1% menjadi US$1.996,30.
“Harga emas akan menjadi fungsi dari konflik Israel-Hamas selama hal-hal tersebut berisiko meningkat,” kata Kyle Rodda, analis pasar keuangan di Capital.com dikutip dari Reuters.
“Logam mulia ini memiliki harga geopolitik yang tinggi. Ini akan membutuhkan pasokan terus menerus dari perkembangan geopolitik yang mengkhawatirkan untuk menjaganya tetap bertahan di level saat ini,” kata Praveen Singh, associate vice-president di Sharekhan BNP Paribas.
Pasukan Israel melakukan serangan darat terbesar di Gaza dalam perang mereka dengan Hamas semalam. Kemarahan tumbuh di dunia Arab atas serangan udara Israel yang tak henti-hentinya di wilayah Palestina yang terkepung.
Namun, prospek suku bunga AS yang tetap tinggi untuk waktu yang lebih lama telah membuat harga tetap berada di bawah batas atas US$2.000 yang terakhir kali ditembus pada bulan Mei.
Rodda mengangatakan, fokus investor juga tertuju pada indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS yang akan dirilis hari ini untuk memberi petunjuk tentang apa yang diharapkan dari pertemuan kebijakan Federal Reserve AS minggu depan.
“Emas bertahan di tempatnya karena risiko geopolitik, dengan harga yang berbeda dari penggerak fundamental yang khas … jika itu adalah faktor imbal hasil riil dan dolar, emas akan lebih rendah,” tambah Rodda. (SR/Arum)