SWARARAKYAT.COM – Pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD terkait bentrokan Aparat Gabungan TNI-Polri dengan warga Pulau Rempang, Batam menuai kritik keras dari seorang pemuda.
Pemuda yang tak diketahui namanya itu mengkritik pernyataan Mahfud yang menyebut relokasi di Pulau Rempang itu pengosongan lahan, bukan penggusuran.
Baca Juga: Mahfud Sebut Bentrok Rempang Bukan Penggusuran, Tapi Pengosongan Lahan, Netizen: Ngawur!
Pria itu tampak geram dengan pernyataan Mahfud tersebut. Ia menyebut Mahfud lebih membela kepentingan koorporasi ketimbang rakyat.
“Saya ingatkan kepada Mahfud MD. Ingat pak! Pak Mahfud sudah tua, dzohirnya bapak duluan meninggal daripada saya. Walaupun ajal di tangan Allah. Bisa saja saya duluan,” cetus pemuda itu diawal videonya.
Tetapi, lanjutnya, kita akan sama-sama akan menemui ajal dan menghadap Allah SWT.
“Ingat pak! Bapak itu setiap statementnya akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Dimana keprofessoran bapak itu tidak bernilai karena di akhirat nanti yang menjadi dasar untuk mengadili semua manusia itu adalah syariat Allah,” tegasnya.
Baca Juga: Mahfud MD Komentari Soal Rencana KPK Periksa Cak Imin
Sejumlah pertanyaan-pertanyaan terlontar dari pemuda itu untuk Mahfud MD yang dinilai lebih membela koorporasinya Tomy Winata.
“Apa dasar syar’inya pak Mahfud membela koorporasinya Tomy Winata? Apa dasar syar’inya pak Mahfud tidak membela warga Rempang?,” tegasnya.
“Apa dasar syar’inya pak Mahfud berani pasang badan untuk koorporasi, sementara membiarkan rakyat dengan dalih itu bukan penggusuran, itu pengosongan lahan. Ini penggusuran bukan sekedar pengosongan lahan,” tambah Pemuda itu.
“Kecuali disana tidak ada yang punya hak. Ini hak warga yang ada di Rempang Galang,” tandasnya.(ren)