SWARARAKYAT.COM – Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (7/9/2023) pagi, melemah 0,26 persen atau 40 poin menjadi Rp15.335 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.295 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg pada pukul 09.02 WIB, rupiah bergerak ke level Rp 15.330 per dolar AS. Rupiah pagi ini melemah 0,23% dari penutupan perdagangan kemarin di level Rp 15.295 per dolar AS.
Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, pergerakan rupiah dan mayoritas mata uang regional melemah di tengah sentimen risk off di pasar yang dipicu oleh kekhawatiran perlambatan ekonomi di China.
Dia memprediksi pergerakan rupiah pada hari ini berkisar Rp15.250-Rp15.350 per dolar AS.
“Dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), membalikkan penurunan awal, setelah data AS menunjukkan sektor services secara mengejutkan meningkat pada bulan lalu yang membuka peluang untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut,” jelasnya.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,05 persen menjadi 104,8613 pada akhir perdagangan.
“Penguatan dolar AS turut mempengaruhi yen ke level terendah 10 bulan di awal sesi Asia pada hari ini, serta membuat euro dan sterling tetap berada di dekat posisi terendah tiga bulan.
Hal ini disebabkan para investor menaruh kepercayaan mereka terhadap perekonomian AS yang masih tangguh, bahkan di tengah prospek pertumbuhan global yang suram,” tuturnya.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga berpandangan serupa. Menurutnya, rupiah akan melanjutkan pelemahannya didorong dari data AS.
“Rupiah diperkirakan akan cenderung melemah terhadap dolar AS sejalan dengan ekspektasi kenaikan indikator sektor jasa AS,” tambahnya.
Josua memperkirakan rupiah akan bergerak dengan rentang Rp 15.275 – Rp 15.375 per dolar AS. Sementara Lukman memproyeksikan rupiah bergerak pada kisaran Rp 15.250 – Rp 15.350 per dolar AS.(SR/Arum)