SWARARAKYAT.COM – PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) bakal menggarap proyek pembangunan pusat pelatihan atau training center Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyampaikan bahwa adapun alasan utama dibangunnya pusat pelatihan tersebut adalah untuk meningkatkan kualitas dan prestasi persepakbolaan Indonesia.
“Cita-cita lama yang sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat pencinta sepakbola Indonesia, di mana kita akhirnya bisa membuat sejarah memiliki training center buat tim nasional sepak bola Indonesia yang terbaru,” tutur Erick dalam keterangan resminya, dikutip Sabtu (23/9/2023).
Baca Juga: Soal Dividen, Erick Thohir: Kementerian BUMN Target Setoran Dividen 2024 Capai 85,8 Triliun
Menurut Erick, dalam laporannya, pembangunan training center tersebut juga diinisiasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan berperan dalam pembangunan infrastruktur dasar.
Untuk diketahui sebelumnya, PSSI Training Center merupakan Pusat Pelatihan Nasional Persepakbolaan yang akan dibangun di tanah seluas 34,52 hektar. Ini akan menjadi Pusat Pelatihan Nasional Persepakbolaan pertama di Indonesia.
Adapun, pembangunan PSSI Training Center di Ibu Kota Nusantara terdiri dari dua tahap. Di mana, tahap pertama akan berlangsung pada periode November 2023 hingga pertengahan 2024.
Konstruksi tahap I pembangunan training center PSSI ini nantinya akan menggunakan dana hibah dari FIFA sebesar Rp85,6 miliar dan tahap kedua (2024) bersumber dari sponsor.
Erick menyampaikan, hal ini sebagai sebuah tanda bahwa terdapat kepercayaan yang besar oleh FIFA kepada Indonesia dalam pembangunan di sektor olahraga khususnya sepak bola.
“FIFA pada saat ini untuk phase satu membantu kurang lebih pendanaan Rp85,6 miliar Rupiah. Ini pertama kali FIFA memberikan hibah sebesar ini kepada sebuah negara,” tambah Erick.
Sementara itu, nantinya pemerintah juga bakal mengguyurkan proyek pembangunan training center PSSI di IKN dengan angka fantastis yaitu sebesar Rp95 miliar yang sudah disetujui oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Pada kesempatan yang sama, FIFA Regional Director of Asia and Oseania, Sanjeevan C Balasingam menyampaikan bahwa pendanaan yang diberikan oleh pihaknya tersebut tidak sebatas pada sektor olahraga, tetapi juga terkait dengan keberlangsungan pemerintahan di Ibu Kota Nusantara.
“Tidak hanya berkomitmen untuk mengembangkan persepakbolaan Indonesia, namun juga melakukan investasi untuk Indonesia sebagai bangsa dengan mendukung pemerintah Indonesia untuk membangun Ibu Kota baru dengan berinvestasi di fasilitas olahraga internasional di IKN, Kalimantan,” tuturnya.
Nantinya, setelah pembangunan pada tahap pertama selesai, maka pada tahap pembangunan kedua akan dilakukan pembangunan delapan lapangan bola, ruang latihan, ruang rehabilitasi, dan asrama.
Selain itu, akan dibangun juga beberapa infrastruktur pendukung seperti kolam renang, area khusus latihan taktis dan fisik, dan stadium mini dengan kapasitas 600 penonton.(SR/Arum)