Ketua MUI: Pembangunan Patung Soekarno Mengarah Pengkultusan Satu Pahlawan dan Merendahkan Pahlawan Lain

Swararakyatcom – Pembangunan patung Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno mendapat kritikan dari Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Dakwah dan Ukuwah, KH. Cholil Nafis. Menurut Kiai Cholil pembangunan patung Soekarno selain banyak menghabiskan uang negara, juga mengarah pada pengkultusan.

Kiai Cholil menjelaskan, pembangunan patung yang akan menjadi sarana ibadah memang dilarang dalam Islam karena akan menyembah kepada selain Allah SWT. Tapi ketika patung sebagai karya seni pahat atau mengenang sejarah, kata dia, para ulama berbeda pendapat.

Baca Juga: Megawati Pastikan Jika Ganjar Menang Indonesia Bebas dari Kemiskinan

“Saya melihatnya boleh saja membangun patung sebagai karya seni dan mengenang sejarah,” ujar Kiai Cholil dikutip dari Republika.co.id, Jumat (25/8/2023).

Tetapi, kata Kiai Cholil, jika patung Soekarno dibangun dalam jumlah banyak, akan menghabiskan banyak anggaran dan tidak berpihak pada kepentingan umum, juga mengarah pada pengkultusan.

“Tapi besar-besaran dan jumlahnya banyak bahkan biayanya besar sehingga menghabiskan banyak uang negara tentu itu pemborosan dan tidak berpihak pada kepentingan umum, bahkan mengarah pada pengkultusan satu pahlawan dan merendahkan pahlawan lainnya. Ini tidak adil menghormati kepada para pahlawan, dan ini sifat boros yang dilarang dalam Islam,” ujar Kiai Cholil. 

Diketahui, dua patung Soekarno berukuran raksasa akan dibangun di Bandung dan kawasan Walini, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat. Kabarnya, pembangunan monumen ini dapat mencapai Rp 10 triliun hingga Rp 20 triliun.

Banyak pihak yang mempertanyakan tujuan dari masifnya pembangunan patung Soekarno di sejumlah daerah. Sebelumnya, patung Soekarno setinggi 6 meter telah diresmikan oleh mantan presiden Megawati Soekarnoputri di Sleman, Yogyakarta pada Rabu (23/8/2023). (Ren)