Pasar Tunggu Kode The Fed Soal Pemangkasan Suku Bunga

Ketua The Fed Jerome Powell

SWARARAKYAT.COM – Setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve atau The Fed memangkas suku bunga 50 basis poin pada awal September, fokus pasar kini beralih kepada rencana The Fed melakukan hal yang sama pada November mendatang.

Melansir Bloomberg, Senin (30/9/2024), Ketua The Fed Jerome Powell akan membahas prospek ekonomi AS pada konferensi National Association for Business Economics pada hari Senin. Pada akhir pekan, data tenaga kerja bulan September diperkirakan akan menunjukkan pasar tenaga kerja yang sehat, namun moderat.

Pelaku pasar sekarang memfokuskan perhatian mereka pada pekan ini, saat Powell berbicara di hadapan para ekonom dan pemerintah merilis data ketenagakerjaan September 2024.

Baca Juga: Jika The Fed Pangkas Suku Bunga, Pasar Komoditas Diprediksi akan Menguat

Berdasarkan median estimasi dalam survei Bloomberg, data ketenagakerjaan nonfarm payroll AS diperkirakan naik 146.000 pada September. Angka tersebut sama dengan kenaikan di bulan Agustus dan akan membuat pertumbuhan pekerjaan rata-rata tiga bulan mendekati level terlemah sejak pertengahan 2019.

Tingkat pengangguran diperkirakan bertahan di 4,2%, sementara pendapatan rata-rata per jam diproyeksikan naik 3,8% dari tahun sebelumnya (year on year/YoY).

Volatilitas pasar tenaga kerja AS baru-baru ini menunjukkan bahwa data pada hari Jumat mungkin merupakan pembacaan terakhir dari pasar tenaga kerja AS sebelum para pembuat kebijakan Fed bertemu pada awal November.

Selain data nonfarm payroll, data lowongan pekerjaan pada hari Selasa diperkirakan akan menunjukkan lowongan pekerjaan pada bulan Agustus mendekati level terendah sejak awal 2021.

Para ekonom juga akan fokus pada tingkat pengunduran diri dan PHK untuk mengukur sejauh mana penurunan permintaan tenaga kerja. Tim ekonom Bloomberg Economics memperkirakan data nonfarm payroll utama yang kuat pada September bahkan dapat menghidupkan kembali pembicaraan mengenai tidak ada perlambatan ekonomi AS.

”Namun kami pikir data utama akan melebih-lebihkan kekuatan pasar tenaga kerja, sebagian karena pernyataan yang berlebihan terkait dengan model ‘kelahiran-kematian’ BLS, dan sebagian lagi karena efek musiman yang bersifat sementara,” jelas mereka.

Survei industri juga akan membantu menjelaskan perekrutan di sektor swasta. Institute for Supply Management merilis survei manufaktur bulan September pada Selasa dan indeks jasa dua hari kemudian.(SR/Arum)