Penjualan Retail Sebanyak 237.442 Unit Mobil, Toyota Yakin Berpeluang Moncer pada Kuartal IV-2023

Ilustrasi, situasi penjualan mobil Toyota di Indonesia

SWARARAKYAT.COM – PT Toyota Astra Motors (TAM) Toyota menilai, koreksi penjualan mobil pada September lalu salah satunya dipengaruhi oleh tingginya kegiatan transaksi jual-beli mobil pada Agustus silam.

Kala itu, ada perhelatan GIIAS 2023 yang notabene merupakan pameran level internasional di mana banyak pabrikan yang merilis model baru lewat ajang tersebut. Wajar apabila ada lonjakan penjualan yang signifikan pada Agustus lalu.

“Sementara pada bulan September, terjadi normalisasi penjualan mobil ke kisaran level 26.000 unit yang merupakan rata-rata penjualan per bulan Toyota selama 2023 berjalan,” kata Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy , Jumat (13/10/2023).

Kontributor utama penjualan Toyota hingga September masih berasal dari model-model MPV yakni hampir 60% yang meliputi Avanza, Veloz, dan Innova Zenix. Setelah itu, disusul oleh model-model SUV seperti Rush, Raize, dan Fortuner dengan porsi penjualan 25%.

Baca Juga : Terus Ekspansi, Kinerja PMI Capai 52,93 Persen pada kuartal III/2023

Anton meyakini penjualan mobil Toyota di Indonesia tetap berpeluang moncer pada kuartal IV-2023.

Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan retail (dealer ke konsumen) Toyota tercatat sebanyak 237.442 unit pada Januari-September 2023. Khusus bulan September 2023, penjualan retail Toyota mencapai 26.000 unit atau turun 5,35% dibandingkan bulan sebelumnya.

Anton mengatakan, capaian penjualan Toyota per kuartal III-2023 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berada di kisaran 234.000 unit.

Di sisi lain, Toyota tetap aktif memantau pergerakan kurs secara jangka menengah dan panjang untuk melihat dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“Pasar kendaraan roda empat sangat kuat korelasinya dengan pertumbuhan ekonomi,” jelas Anton.

Dia juga menyebut, penurunan penjualan mobil pada September lalu masih tergolong normal. Apalagi, penurunan tidak hanya dirasakan oleh Toyota, melainkan juga pasar otomotif secara keseluruhan.

Secara umum, Toyota memperkirakan dapat terus meraih penjualan mobil yang positif sampai akhir tahun nanti.

“Adanya tren pelemahan rupiah belakangan ini dinilai tidak begitu berdampak secara jangka pendek. Sebab, biasanya konsumen sudah jauh-jauh hari menyiapkan dana untuk membeli mobil baru,” paparnya. (SR/Arum)