SWARARAKYAT.COM – Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi memerintahkan Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil segera menyelesaikan pencairan pembayaran utang kepada PT Pupuk Indonesia sebesar Rp 16,3 triliun. Utang itu terkait pengadaan pupuk subsidi.
Menurutnya, utang tersebut dikhawatirkan menjadi penghambat penyaluran pupuk subsidi. Untuk itu, Arief memerintahkan anak buahnya itu untuk segera menyelesaikan utang tersebut kepada Pupuk Indonesia.
“Saya sudah sampaikan Rp 16,3 segera dibayar, tim kita juga sudah verifikasi, BPKP sudah juga,” kata Arief di sela-sela peninjauan stok pupuk di Karawang, Kamis (12/10/2023).
Arief mengatakan bahwa percepatan pembayaran utang sudah disampaikan kepada Kementerian Keuangan dan telah melalui proses verifikasi dan hasil audit dari BPKP.
Baca Juga: Keuangan RI Stabil,OJK: Karena Didukung Permodalan yang Kuat
Ia mengaku, pihaknya terus memastikan utang tersebut akan segera dibayarkan dalam waktu dekat. Hal ini untuk memastikan ketersediaan pupuk untuk petani tidak akan terkendala.
Arief juga menyinggung kurangnya pupuk subsidi yang didapatkan oleh petani. Hal itu berdasarkan pantauan nya di lapangan bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Untuk itu dia mempertanyakan ke mana dana untuk subsidi pupuk tersebut.
“Masa Pak Presiden ke sawah, ada pupuk subsidi? Nggak dapat. Ganti provinsi, nggak dapat, ganti provinsi, nggak dapat, yang Rp 25 triliun nya ke mana? Kalau Rp 25 triliun masih kurang, hitung lagi pak. Saya akan ke bu Menteri Keuangan, tetapi bapak siapin presentasi bottom up, jangan dari atas,” tegasnya.(SR/Arum)