SWARARAKYAT.COM – Pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut-sebut paling peduli dan perhatian terhadap isu perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia.
Ketua Juru Bicara (Jubir) Tim Fanta Syariah, Abdul Azzam Lathif mengatakan, diantara 3 paslon, hanya paslon prabowo-gibran yang peduli dengan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
“Pada debat cawapres kemarin kita bisa melihat paslon mana yang ingat dan peduli akan ekonomi syariah, walaupun pertanyaan ekonomi syariah tidak ada diantara pertanyaan para panelis, diantara 3 paslon hanya paslon 02 yang melihat realitas ekonomi syariah di Indonesia,” ujar lathif pada keterangsn tertulisnya di Jakarta pada Selasa (26/12/2023).
Pria yang juga Influencer Ekonomi Syariah ini juga menambahkan, hanya paslon 02 yang mengangkat isu dan menganggap ekonomi syariah adalah unsur yang sangat penting untuk di kembangkan di Indonesia.
“Kalau misalkan tidak ada paslon yang mengangkat isu ekonomi syariah, maka bisa jadi ekonomi syariah ini tidak di pandang oleh ketiga paslon, tapi berbeda dengan paslon 02 mas gibran, beliau menganggap bahwa ekonomi syariah adalah suatu unsur yang amat penting untuk di kembangkan di Indonesia sehingga ia mengangkat isu ekonomi syariah pada perdebatan kemarin,” tambah Lathif.
Selain itu, ia menilai cawapres 02 gibran sangat serius dan berkomitmen terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
“Mas Gibran juga mengangkat isu yang relevan dan sangat sering di perbincangkan oleh akademisi dan alumni jurusan ekonomi syariah dan perbankan syariah, yang menandakan keseriusan mas gibran terhadap perkembangan ekonomi syariah di Indonesia,” imbuhnya.
Lathif juga menyinggung ketidaktahuan cawapres 01 Muhaimin Iskandar alisa Cak Imin terkait istilah State of the Global Islamic Economy (SGIE).
Ia menganggap Cak Imin sebagai Ketua Umum (Ketum) partai Islam dan memiliki banyak pengalaman seharusnya mengatahui istilah SGEI ini.
“Terkait SGIE itu bacaannya ya ‘es ge i e’ bahkan pak Erick Thohir pun sebagai ketum MES baca SGIE ya ‘es ge i e’ bukan ‘es gi ay i’, bahkan WHO pun di baca ‘we ha o’, dan harusnya Cak Imin sebagai Ketum partai Islam dan memiliki banyak pengalaman di DPR setidaknya pernah mendengar istilah ini, bukan kah kata pendukungnya Cak Imin ini lebih berpengalaman tapi mengapa tidak tau istilah ini,” tegas Lathif.