SWARARAKYAT.COM – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo ( Jokowi ) dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi Panglima TNI Laksamana Yudo Margono dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit menggelar apel Peringatan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari ini 1 Oktober 2023.
Usai menjalani apel, presiden Jokowi selaku inspektur upacara langsung meninjau lokasi sumur tempat dimakamkannya 7 Pahlawan Revolusi.
“Presiden beserta Wakil Presiden meninjau lokasi sumur Lubang Buaya,” ujar pembawa acara, seperti dikutip dari siaran daring Youtube Sekretariat Presiden, Minggu 1 Oktober 2023.
Mereka pun berjalan diiringi lagu gugur bunga yang dibawakan kelompok paduan suara para pelajar sekolah. Sesampainya di depan sumur, mereka pun memanjatkan doa singkat seraya mendoakan mereka yang telah gugur.
Setelah berdoa, Presiden dan Wakil Presiden bersalaman dengan para peserta apel. Tampak jajaran anggota dan Ketua DPR Puan Maharani, Ketua DPD La Nyalla Mattalitti, Ketua MPR Bambang Soesatyo dan para menteri di Kabinet Indonesia Maju hadir.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mengenakan setelan formal jas berdasi serta berpeci juga hadir.
Hari bersejarah tanggal 1 Oktober ditetapkan langsung oleh Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto, melalui Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967.
Berdasarkan keputusan tersebut, pemerintah menegaskan agar peringatan Hari Kesaktian Pancasila dilakukan secara khidmat dan tertib oleh seluruh rakyat Indonesia. Utamanya para TNI AD atau Angkatan Darat.
Peringatan ini untuk memperingati peristiwa Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau G30S/PKI. Pada 1965 terjadi peristiwa pembunuhan terhadap sejumlah jenderal. Enam jenderal dan satu letnan TNI AD menjadi korban kekejian G30S/PKI pada 1965 silam.
Ketujuh jenazah ditemukan pada 4 Oktober 1965 di dalam satu lubang setelah mendapat aksi keji dari PKI.
Ketujuhnya adalah Jenderal TNI (Anumerta) Achmad Yani, Letjen (Anumerta) Suprapto, Mayjen (Anumerta) MT Haryono, dan Letjen (Anumerta) Siswondo Parman.
Kemudian Mayjen (Anumerta) DI Pandjaitan, Mayjen (Anumerta) Sutoyo Siswomihardjo, serta Letnan Satu Corps Zeni (Anumerta) Pierre Andreas Tendean. (Bayu)