SWARARAKYAT.COM, SUMBAR-Wirdanengsih, seorang Antropolog tamatan Universitas Andalas (Sarjana) dan Universitas Indonesia (Magister antropologi ) dengan Doktor bidang pendidikan karakter Universitas Pendidikan Indonesia, ini baru saja pindah dari kota Bandung ke kota Padang dikarenakan masa studi belajar sudah berakhir dan kembali aktif mengajar di Universitas Negeri Padang.
Kembali ke kota padang mendapat amanah sebagai ketua pusat kajian kearifan lokal di Universitas Negeri Padang, tepatnya pada program studi pendidikan Sosiologi Antropologi, Pusat kajian ini yang mencoba melakukan pemetaan, identitifikasi dan menganalisis atas kearifan lokal masyarakat.
Beberapa produk buku kajian kearifan lokal yang pernah beliau tulis di antaranya, kearifan lokal Minangkabau, Anak Dalam Perspektif Sosial budaya dan buku Antropologi kuliner yang akan segera di terbitkan oleh FAM Publishing.
Aktif di Pusat Kajian Kearifan Lokal (PKKL), juga pegiat di pusat kajian Gender dan Perlindungan Anak (PGPA) Universitas Negeri Padang, buku yang ditulis terkait dengan dengan perempuan diantaranya Gender dan Pendidikan Multikultural dan Dinamika perempuan Dalam Kajian Gender, juga menekuni politik lokal perempuan.
Selain berprofesi sebagai dosen di Universitas, aktif di organisasi Wanita Islam sebagai ketua umum Wanita Islam kota Padang dan salah satu ketua di Yayasan Amanah Wanita Islam Sumatera Barat di mana yayasan menaungi lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) Amanah, rumah pintar Rasyidah, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) serta panti asuhan non panti.Organisasi lain di gelutinya adalah FORHATI bidang pendidikan.
Aktif di Yayasan LOTUS, sebuah yayasan yang didirikan bersama teman sesama aktivis angkatan 98, era reformasi, akivitas di bidang pemberdayaan masyarakat, juga sebagai wahana silaturahmi dan solidaritas perempuan era 98 berkedudukan di kota Jakarta.
Profesi lain yang tak kalah menariknya adalah pegiat di bidang literasi, suka menulis, tidak hanya buku akademik dan artikel ilmiah sebagai tanggung jawab sebagai seorang dosen namun menulis novel, cerita pendek dan buku populer yang bernuansa akademik. Baginya menulis adalah kebutuhan, jika belum menulis berarti ada kebutuhan yang belum terpenuhi sehingga beusaha selalu untuk produktif menulis.
Pegiat Parenting juga dilakoni, terutama dalam membahas pendidikan anak berbasis kearifan lokal. Parenting class ini dilakukan di beberapa kota di Sumatera Barat. Buku beliau yang sudah terbit terkait dengan pendidikan anak diantaranya Catatan Hati Siswa, Menginstal Kecerdasan Sosial Anak. Asa Buah Hati yang Tersekat, Jejak Keluarga dan sebagainya.
Berpartisipasi juga dalam menulis buku pengayaan pembelajaran bahasa Indonesiba untuk sekolah menengah bersama Balai Bahasa Sumatera Barat, Buku tersebut adalah rangkaian sebagai pemenang sayembara penulisan pengayaan bahan pembelajaran bahasa Indonesia Buku tersebut dalam proses penerbitan.
Memiliki motto, menulis bisa kapan dan di mana saja dan jadikan itu sebagai kebutuhan. Ibarat jika belum makan maka akan lapar, jika belum menulis maka akan dahaga.(haq)