Kita mungkin lebih akrab mendengar Pulau Nunukan yang berada disebelah barat pulau Sebatik. Secara admisnistratif pulau Sebatik sebenarnya termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Sebatik, yaitu kecamatan paling timur di kabupaten Nunukan, di Kecamatan Sebatik ini terdapat empat desa yaitu Desa Tanjung Karang, Desa Pancang, Desa Sei Nyamuk, Desa Tanjung Aru dan Desa Setabu.
Pulau Sebatik, pulau kecil.yang terbagi dua antara Malaysia dan Indonesia. Belahan utara seluas 187,23 km² merupakan wilayah Negara Bagian Sabah, Malaysia, sedangkan belahan selatan dengan luas 246,61 km² masuk ke wilayah Indonesia di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Dari luas ini 375, 52 hektare di antaranya merupakan kawasan konservasi. Dengan letaknya yang berbatasan langsung dengan Malaysia tersebut jadi wajar jika daerah ini menjadi salah satu pulau terluar yang menjadi prioritas utama dalam pembagunan.
Baca Juga: https://swararakyat.com/ada-legenda-cinta-di-pulau-kemaro-palembang/
Untuk berkunjung kepulau ini bisa dilakukan dengan transportasi jalur udara, darat dan laut. Jika melalui udara kita cari penerbangan menuju ke Kabupaten Nunukan, biasanya bisa ditempuh dari Bandara Tarakan. Kemudian jika melalui jalur laut juga tersedia transportasi dengan rute Tarakan-Nunukan. Setelah sampai di Pulau Nunukan, perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang ke Pulau Sebatik dengan mengandalkan speedboat dengan jarak tempuh kurang lebih dua jam.
Bagi kita yang berasal dari luar Pulau Sebatik dipulau ini terbilang unik, disini masyarakat terbiasa menggunakan dua mata uang yaitu Rupiah dan Ringgit Malaysia. Tapi jangan salah kondisi ini bukan berarti kurangnya rasa nasionalisme mereka. Kondisi dikarenakan jauhnya jarak bagi mereka untuk menempuh perjalanan ke pulau Nunukan jika hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya masyarakat pulau Sebatik untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka berbelanja di pasar Tawau Malaysia. Warga Pulau Sebatik tidak bisa lepas dari Malaysia mereka sangat bergantung ke negara tersebut dalam hal penyediaan bahan-bahan memasak dan makanan.
Menjelajahi pulau Sebatik mempunyai sensasi tersendiri. menyimpan banyak keanekaragaman mulai dari kekayaan hasil bumi, keindahan alam hingga keramahan masyarakatnya. Memang tak banyak tempat-tempat wisata disana karena hutan tropis bumi Kalimantan kini telah berganti menjadi perkebunan kelapa sawit.
Kita mungkin tak bisa membandingkan keindahan Pulau Sebatik dengan daerah lain di Indonesia seperti Bali atau Lombok, tapi langit Sebatik tidak kalah luar biasa; cerah biru berawan ketika siang dan bertaburan bintang ketika malam.
Getirnya panas sinar matahari dan gersangnya aspal-aspal jalanan akan habis membakar kulit. Dipulai Sebatik hanya memiliki satu jalan utamakamu bisa berjalan-jalan keliling pulau tanpa takut tersesat.
Bicara Kuliner, hampir semua penduduk Pulau Sebatik menyukai makanan laut (seafood) seperti ikan, udang dan jenis makanan laut lainnya. Namun makanan khas masyarakat Sebatik kebanyakan berbahan dasar pisang; pisang goreng, pisang rebus, pisang lumur sambal, Senggara Peppe, dan lain-lain. Tak perlu takut kelaparan jika berkunjung ke Pulau Sebatik. Masyarakat setempat yang baik hati akan dengan senang hati menjamu dengan olahan pisang yang lezat. Pulau Sebatik memang unik. (ESH)