SWARARAKYAT.COM, JAKARTA- Pulau Rempang, Batam, Kepualuan Riau menjadi sorotan dan perhatian seluruh Indonesia, bahkan media asing turut menyoroti dan membedah mengapa rakyat Rempang menolak investasi yang bernilai hingga ratusan triliun itu.
Gejolak di Rempang memang mengagetkan kita semua, di saat pemerintah sibuk membangun infrastruktur dan membuka investasi seluas-luasnya, ternyata masih ada beberapa hal yang tidak diperhatikan, yaitu Investasi tanpa melakukan pendekatan yang bijak kepada masyarakat khususnya warga Rempang yang menempati pulau tesebut.
“Pendekatan pemerintah dalam menjalankan program pembangunan khususnya di Rempang terlihat terburu-buru, seperti mengejar target.” Demikian disampaikan oleh Relawan AKU ANIES (Aliansi Kerakyatan Untuk ANIES) dalam siaran pers yang diterima redaksi swararakyat.com (Senin, 25/9/2023)
Aku Anies setuju dengan apa yang sampaikan oleh Bakal Calon Presiden Anies Baswedan, bahwa perlu kesabaran dan kerja-kerja Humanis dalam menyelesaikan kasus-kasus seperti di Rempang.
Bagaimana pun, rakyat, adat istiadat dan budaya yang ada disana harus diperhatikan, serta diprioritaskan dalam pembangunan, jadi tidak hanya sekedar mengejar keuntungan ekonomi dari investasi.”
Dalam kasus Rempang, Relawan Aku Anies terus mencermati mengikuti perkembangan penyelesaain kasus yang terjadi di pulau Rempang tersebut dan meminta kepada seluruh pihak menahan diri.
Di lapangan petugas yang berhadapan langsung dengan masyarakat, kedepan sudah harus berubah, cara-cara kekerasan sudah tidak jamanya lagi.(ESH)