Foto: Istimewa
SWARARAKYAT.COM, Jakarta-Effra S. Husein menilai paparan calon presiden Anies Baswedan dalam debat semalam sangat menarik, diawali dengan penyampaian visi misi pada saat pembukaan diawal debat, sudah terlihat Anies menguasai topik pembahasan terlihat tajam, lugas dan jelas dengan pembawaan diri tenang.
Menurut Effra, yang juga sebagai ketua relawan Aliansi Kerakyatan Untuk Anies (AKU ANIES), dalam penyampainnya Anies sangat runut, sistematis dan secara konseptual gagasan yang disampaikan sangat realistis dan berdasarkan fakta-fakta yang memang dirasakan masyarakat terkait adanya ketidakadilan dalam penegakan hukum.
“Saya yakin publik punya respon yang sama jika benar-benar menyimak apa yang Anies sampaikan dalam debat pertama khususnya soal penegakan hukum,”kata Effra di Jakarta (13/12/2023).
Alumnus HMI ini menuturkan, Anies tak hanya mampu memaparkan dengan baik, tapi Anies memberikan contoh bahkan menghadirkan korban dari ketidakadilan dan ketidak tegasan dalam penegakan hukum, contoh yang dimaksud adalah korban tewas dari pendukung Prabowo di pemilu yang lalu yang masih mengharapkan keadilan.
“Gagasan tentang penegakan hukum ini menjadi angin segar, memang harus ada pemimpin yang berani menegakkan hukum dengan sebenarnya namun dengan cara yang cerdas dan elegan dalam menghadapi kompleksitas permasalahan bangsa,”ujarnya.
Seraya menambahkan paparan penegakan hukum yang disampaikan Anies sangat bernyali dan tajam ”perihal penegakan penegakan hukum tanpa pandang bulu yang disampaikan Anies, Effra meyakini itu bukan omong kosong. Selain cerdas, Anies punya nyali untuk itu,” tandasnya.
Dalam debat capres perdana tadi malam Anies Baswedan berjanji akan menghadirkan rasa keadilan dalam penegakkan hukum. Ia akan memastikan proses hukum berorientasi pada keadilan.
“Jika saya bertugas sebagai presiden, saya tegaskan kepada lingkar judisial untuk tidak hanya menegakkan hukum, tapi juga menghadirkan keadilan,” ujar Anies dalam Debat Perdana Capres di Kantor KPU RI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).
Calon presiden nomor urut 01 itu juga menekankan pentingnya transparansi dalam menegakkan sebuah kasus. Dengan begitu, kepercayaan publik akan kembali pulih terkait pengadilan dan penerapan hukum.
Anies lantas mengambil contoh kasus yang sempat menuai perhatian publik, yakni Tragedi Kanjuruhan dan KM 50 (Kasus Penembakan Anggota FPI). Kedua kasus tersebut memang sudah diproses hukum, namun masih banyak keluarga korban yang belum merasakan keadilan.
“hal Ini harus dituntaskan demi ini menghadirkan rasa keadilan bagi seluruh rakyat tanpa pandang bulu sesuai dengan butir pancasila, sila ke-5 “Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia,”
Equality before the law, setiap orang harus diperlakukan sama di hadapan hukum, tanpa memandang status sosial, kekayaan, atau kekuasaan, tegas Effra. (ANP)