SWARARAKYAT.COM – Sosoknya sederhana jika pertama kali bertemu dengannya terkesan orangnya pendiam, namun murah senyum.
Rizal Maulauna, akrab di sapa Rizal. Laki-laki kelahiran Desember 1985 ini lahir dan besar di ranah minang tepatnya di Koto Baru Solok Sumatera Barat.
Menamatkan pendidikan dari SD sampai mendapat gelar sarjana S1 di Solok. Rizal berhasil menyelesaikan program Sarjana S2 Jurusan Ilmu Ekonomi Konsentrasi Bank dan Pasar Modal Pasca Sarjana Universitas Trisakti Jakarta pada tahun 2016.
Masa Kecil; Anak Gembala Langganan Juara Kelas
Anak ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Arman dan Radiwas ini walau tak sempat mengenyam pendidikan TK namun Rizal menjadi langganan juara kelas sewaktu SD. Mengembala ternak, layaknya takdir kecil para pemimpin besar bahkan para Nabi adalah pekerjaannya sepulang sekolah. Secara tidak lansung disinilah dasar jiwa kepemimpinan terbentuk.
Dihempaskan Kenyataan, Membentuk Kesadaran
Layaknya anak-anak remaja lainnya, masa remaja penuh nuansa pencarian jati diri, Rizal bukanlah tipe anak rumahan dia lebih banyak diluar menjadi tukang parkir, penjaga malam gerbang pemandian adalah pekerjaan sampingan untuk menambah uang saku. Berteman dengan banyak orang membuatnya banyak orang tua angkat. Walau bergaul dengan siapapun Rizal tetap mampu menyelesaikan pendidikannya.
Seperti kebanyakan sahabat dikampungnya setelah tamat SMA, Rizal tidak bisa malanjutkan ke bangku kuliah karena ketidak mampuan biaya. Dibenturkan kenyataan hidup yang sesungguhnya Rizal mulai melakukan pekerjaan apa saja, mulai dari kuli bangunan, pedagang pasar mingguan sampai akhirnya merasakan kerasnya kehidupan menjadi kernet truk di sebuah perusahaan di Kota Padang.
Tahun 2005 ia mumutuskan kuliah dan masuk di Fakultas Ekonomi Jurusan Ekonomi Akuntansi kampus Universitas Mahaputra Muhammad Yamin Solok. Dengan keterbatasan ekonomi keputusan nekat ini dia lakukan semata-mata dengan harapan untuk kehidupannya yang lebih baik kedepan,
Di masa-masa menjalani kuliah inilah kenyataan dan harapan saling berkerjaran. Mungkin sebuah kesadaran bahwa manusia adalah aktor dalam menciptakan setiap perubahan benar-benar dijalankan.
Kesibukannya saat kuliah tidak hanya mengikuti proses perkuliahan, Rizal.tercatat pernah menjadi ketua Dewan Legislatif Mahasiswa kemudian dilanjutkan menjadi Presiden Mahasiswa dikampusnya. Tak hanya itu, aktivitas organisasi diluar kampus pun ia ikuti, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ia pilih sebagai tempat berproses belajar berorganisasi dan mengasah bakat kepemimpinannya, tidak hanya berproses di tingkat cabang, ia juga maju menjadi salah satu kandidat Ketua Umum Pengurus Besar HMI dengan gagasannya “Reposisi HMI”.
Terus Belajar, Bertahan Dan Menjaga Integritas
Selain aktif dalam organisasi Ayah dari dua orang anak laki-laki ini juga melanjutkan studinya di Universitas Trisakti sampai mendapatkan gelar Magister Ekonomi.
Suami dari Vebri sambil tetap bekerja profesional untuk mencukupi kebutuhan dan tetap menjaga idealisme yang sudah menjadi barang langka apalagi di kota besar.
Saat ini Rizal tercatat sebagai pengurus pusat KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) serta menjadi pengurus Majelis Nasional KAHMI (Korps Alumni HMI).
Tampil Di Panggung Politik; Rakyat Butuh Alternatif
Memasuki tahun politik Rizal memutuskan untuk turun ke panggung politik, tingginya antusias masyarakat yang menginginkan perubahan menjadi dasar untuk dirinya menawarkan diri sebagai alternatif pilihan kepemimpinan masa depan.
Sebagai bentuk ibadahnya aktivis, yaitu selalu berbuat untuk orang banyak, maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam Pileg 2024 adalah ijtihad politiknya. Saat ini Rijal adalah Caleg PKB di Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat I.
Perubahan kondisi sosial dan ekonomi bangsa yang lebih baik dan lebih maju tentunya menjadi harapan seluruh anak bangsa hal ini sejalan dengan visi dan misi seorang Rizal Maulana. (ESH)