SWRARAKYAT.COM, SUMBAR-Wakil Bupati Pasaman Sabar AS hadiri kegiatan malapehan Kaua nagari Binjai kecamatan Tigo Nagari, Minggu (15/10).

Sabar AS juga hadir bersama beberapa kepala OPD, camat dan tokoh masyarakat, melakukan ziarah ke makam leluhur masyarakat Binjai yakni kuburan tagak yang di yakini masyarakat setempat sebagai orang yang pertama kali membuka kampung mereka. Dalam ziarah tersebut disampaikan beberapa Kaua (hajat) masyarakat lalu berdzikir dan berdoa agar hajatan yang diinginkan di kabulkan Allah SWT.
Masyarakat sengaja memotong se ekor sapi untuk dimakan bersama dalam malepahan Kaua tersebut. Malamnya dilanjutkan pengajian memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Kegiatan malapeh Kaua dan pelepasan bibit ikan ke sungai Batang Masang di Lubuak Pandan di lokasi Malapeh Kaua dilaksanakan.
Sabar AS wakil Bupati Pasaman dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa kegiatan Malapeh Kaua Nagari Binjai pantas dikembangkan dan menjadi rujukan atas nilai agama dan budaya yang berkembang ditengah masyarakat yang nantinya berpotensi menjadi daya tarik wisata di Lubuak Pandan tersebut. “ini patut kita kembangkan, lestarikan ke depan.” Ungkap Sabar AS.

Sabar AS juga mengajak beberapa OPD terkait yang dimungkinkan bisa mengembangkan potensi nagari Binjai secara bersama-sama.” Sengaja saya ajak beberapa OPD agar bisa mengeroyok bersama untuk kemajuan nagari Binjai.” imbuhnya.
Prosesi tahunan malapehan kaua merupakan potensi dalam memajukan ekonomi masyarakat setempat melalui pengembangan terpadu dari pariwisata dengan tema religius, budaya, perikanan, jembatan gantung, agrowisata selaju sampan dan lain-lain.
Kepada swararakyat.com disampaikan, bahwa sebagai kuburan leluhur masyarakat Binjai terlihat seperti kuburan yang ditandai dengan tumpukan pasir yang di selimuti oleh bebatuan air yang sudah tua dan beberapa batu berdiri sebagai penanda kuburan satu dengan kuburan lainya. Diatas kuburan kuburan tersebut di lindungi dengan bangunan segi empat dengan atap seng dan tidak ada dinding.
Prosesi malapehan Kaua tampak para pengunjung duduk melingkar di sekitar kuburan dan sambil memanjatkan doa untuk keselamatan untuk kehidupan masa-masa yang akan datang. (Haq