SWARARAKYAT.COM- Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan bercerita kala dirinya ditinggal oleh Sandiaga Uno saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sandiaga menyebut hal itu adalah lembaran lama yang tidak perlu diungkit.
Sandiaga lantas meminta agar tidak lagi mengungkit lembaran lama. Dia khawatir akan menimbulkan perpecahan.
“Jangan kita membuka lembaran lama yang mudah-mudahan lembaran lama itu indah.Namun, kalau diungkit-ungkit nanti bisa menimbulkan perpecahan, polemik, dan sebagainya,” jelas Sandiaga di TMII, Jakarta Timur, Selasa (26/12/2023).
“Saya tidak ingin membuka lagi lembaran lama, sekarang kita fokusnya ke depan. Pak Ganjar dan Pak Mahfud juga fokusnya tidak melihat yang ke belakang karena yang belakang-belakang biarlah menjadi kenangan, kenangan indah,” sambungnya.
Baca Juga: GIBRAN Sebut Anies Teacher, Prabowo Leader, Ganjar Brother
Sandiaga menyebut dirinya pernah berjuang dengan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto. Kemudian kini dia dia berjuang bersama Ganjar Pranowo. Dia menilai hal itu bentuk meningkatkan persatuan.
“Saya kan pernah berjuang sama Pak Anies. Saya juga pernah berjuang sama Pak Prabowo, sekarang saya berjuang bersama Pak Ganjar untuk meningkatkan persatuan kita,” tuturnya.
Sandiaga menyebut keputusan saat itu sudah dipertimbangkan dengan matang dan berat hati. Ia mengatakan sebagai kader partai dirinya juga taat kepada aturan ketua umum.
“Jadi saya tidak ingin memperpanjang polemik tersebut. Semuanya sudah dibahas, itu juga merupakan putusan yang saat itu, saya ambil dengan penuh pertimbangan dan berat hati. Tapi itu adalah tugas dari Pak Prabowo saat itu dan sebagai kader partai saat itu harus mengikuti proses di dalam kontestasi demokrasi di 2019,” tutur Sandiaga.
Sandiaga mengatakan kini semua pihak harus membuka lembaran baru. Sandiaga menegaskan jika peristiwa itu sudah lama terjadi dan kini semuanya berjalan baik.
“Sudah move on banget, dan sudah 5 tahun gitu, sudah. Dan kita semua happy-happy kok sekarang,” imbuhnya. (SR/Arum)