SWARARAKYAT.COM – Tayangan adzan distasiun televisi RCTI dan MNCTV yang menampilkan Bacapres PDIP Ganjar Pranowo menuai sorotan publik. Tudingan kampanye terselubung dan politik identitas dialamatkan ke Ganjar.
Kabar itu memantik reaksi dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). KPI meminta stasiun TV terkait memberikan klarifikasi atas kemunculan Ganjar.
Komisioner bidang Pengawasan Isi Siaran KPI Aliyah mengatakan KPI sudah mengirimkan surat ke stasiun televisi tersebut yang isinya bertanya tentang kesediaan waktu klarifikasi.
Baca Juga: RCTI Tampilkan Ganjar Tiap Adzan Magrib, Netizen: Kampanye Terselubung
“Kami tengah lakukan kajian terhadap hal tersebut dan kami minta segera klarifikasi Lembaga Penyiaran yang menayangkan,” kata Aliyah yang juga menyatakan pihaknya kini menunggu respons surat tersebut, diberitakan detik, Sabtu (9/9).
Kendati demikian, publik di media sosial ramai menuding Ganjar memainkan “politik identitas”. Padahal, selama ini yang banyak menentang kampanye melawan politik identitas adalah PDIP.
Bahkan disalah satu berita Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebut “politik identitas” kerap dimainkan oleh orang yang tidak memiliki prestasi.
Sontak, berita itu dimunculkan kembali oleh netizen dengan bahasa menohok. Salah seorang netizen mengatakan bahwa apa yang dikatakan Hasto terbukti.
“Geger! Pertama Dalam Sejarah, Pernyataan Sekjen PDIP Ini Terbukti,” tulis akun Lambe Waras dengan mengunggah tangkapan layar pernyataan Hasto dan gambar Ganjar saat tampil ditayangan Adzan.
Tak hanya pernyataan Hasto, netizen juga mengulik kicauan lama Tokoh Muda NU, Akhmad Sahal.
Kicauan lama Sahal mengatakan politisasi agama banyak digemari oleh pejabat yang tidak becus dan korup. Berikut kicauannya: