SWARARAKYAT.COM – Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin membantah tudingan yang menyebut dirinya mengkhianati Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, di internal PKB.
Narasi pengkhianatan itu, kata Cak Imin, selalu berkembang setiap lima tahun saat pemilu.
“Selalu muncul, setiap pemilu selalu dimunculkan, dibesarkan, tentu musiman lah saya bilang. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan,” kata Cak Imin dalam tayangan wawancara khusus bersama Mata Najwa, Senin (4/9).
Baca Juga: Alissa Wahid Prihatin KPK Jegal Cak Imin
Ia bahkan mengatakan ada narasi yang menyebut dirinya mengkudeta Gus Dur.
Alih-alih mengkudeta, ia mengklaim bahwa dirinya adalah korban kudeta saat diberhentikan sebagai Ketua Umum PKB.
“Bahkan ada yang bilang saya kudeta, yang benar adalah justru saya dikudeta, dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya,” katanya.
Baca Juga: Cak Imin Akui Sudah Terima Surat Pemanggilan dari KPK
Pada 2005, Cak Imin terpilih menjadi Ketum PKB baru dalam Muktamar yang diselenggarakan di Semarang. Sementara Gus Dur ditetapkan sebagai Ketua Dewan Syura.
Tiga tahun berselang, pada 2008, Ali Masykur Musa ditetapkan sebagai Ketua Umum DPP PKB.