Mantan politisi Partai Demokrat yang kini ketua Majelis Agung Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) meminta mantan koleganya di PD dulu Roy Suryo untuk bertobat dan berhenti buat gaduh.
“Sebagai mantan kolega dulu di PD, Saya sarankan sebaiknya Roy Suryo bertobat dan berhenti membuat gaduh dengan narasi konspiratif yang dilakukan terkait Debat Pilpres,” kata Gede Pasek Suardika kepada media massa di Jakarta, (28/12).
Dijelaskannya tudingan tidak netral, lalu membangun narasi kalau salah satu peserta debat dapat privilege sangat berbahaya karena bisa meracuni harmoni sosial di masyarakat yang sedang naik tensi politiknya. “Memang menurut saya yang diungkapkan Roy Suryo sudah menjurus ke fitnah. Buat gaduh saja apalagi dengan label pakar telematika segala. Semua bisa menonton tampilan ketiganya sama kok perlengkapannya, ” kata GPS panggilan akrab mantan ketua Komisi III DPR RI ini.
GPS mengkhawatirkan akibat ulah model Roy Suryo ini bisa menjauhkan diskusi diskusi substansial demokrasi di masyarakat. “Seharusnya rakyat usai debat bisa berdiskusi soal tawaran masing masing capres dan cawapres sehingga bisa menimbang, memilih dan memilah program yang paling ideal bagi rakyat. Tapi gara-gara ulah Roy Suryo sekelas mantan menteri ini malah menggeser isu itu menjadi perdebatan berbau fitnah yang tidak produktif,” sesal GPS yang juga mantan senator ini.
Oleh karenanya, saran GPS, sebaiknya Roy Suryo berhenti menebar narasi konspiratif yang bisa menjurus fitnah. “Saya khawatir mantan kolega Saya ini nanti setelah sebelumnya jadi mantan menteri malah ke depan bergelar residivis jika tidak diingatkan. Cukup pengalaman masuk penjara kemarin dijadikan pelajaran. Lebih baik berstatus mantan menteri daripada jadi berstatus sebagai residivis urusan fitnah fitnah itu,” Ingatnya. (**)