SWARARAKYAT.COM – China berencana mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dengan fokus pada perluasan permintaan domestik.
Dilansir dari Reuters, bank sentral akan membuat kebijakan lebih tepat dan kuat sambil memandu institusi-institusi keuangan untuk memotong suku bunga pinjaman riil dan mengurangi biaya-biaya pembiayaan untuk perusahaan dan individu.
Gubernur People’s Bank of China, Pan Gongsheng mengatakan bahwa hal itu dilakukan China untuk menangkis risiko-risiko finansial.
“Secara efektif memperkuat pengawasan keuangan, fokus pada perluasan permintaan domestik, meningkatkan kepercayaan diri dan mencegah risiko-risiko dan mendorong pemulihan ekonomi yang berkelanjutan,” ujar Pan dikutip dari Reuters, Minggu (22/10/2023).
Baca Juga: Saham GOTO Ditutup Melemah, Kapitalisasi Pasar GOTO Berada di Posisi Rp80,49 Triliun
Laporan ini dianggap penting lantaran ini merupakan kali pertama Pan sebagai gubernur mengomentari kebijakan setelah publikasi data ekonomi kuartal III.
Pan juga mengatakan bahwa berbagai upaya akan dilakukan untuk mengaktifkan pasar modal dan meningkatkan kepercayaan investor.
Dia juga berjanji untuk mengimplementasikan penyesuaian kebijakan makro sebagai respons terhadap beberapa perubahan dalam situasi ekonomi.
Pada kuartal III lalu, ekonomi China mencatat pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan perkiraan. Sementara konsumsi dan aktivitas industri pada bulan September juga mengejutkan di sisi positifnya.
Pan juga menambahkan bahwa China akan menjaga kestabilan nilai tukar yuan, mencegah risiko fluktuasi abnormal pada aliran dana lintas batas, dan menjaga stabilitas di pasar valuta asing.
China juga akan terus mendorong skema internasionalisasi yuan dengan membangun sistem peringatan dan kontrol risiko untuk investasi luar negeri dan melindungi aset-aset mata uang Asia negara ini. (SR/Arum)