SWARARAKYAT.COM – Harga emas Pada perdagangan Senin (25/9/2023) masih berisiko tertekan akibat peluang kenaikan suku bunga lanjutan Federal Reserve (The Fed) yang membuat dolar AS naik. harga emas spot turun 0,02 persen atau 0,39 poin menjadi US$1.924,84 per troy ounce.
Sinyal hawkish The Fed untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama memicu reli dolar AS dan mengangkat imbal hasil obligasi pemerintah AS, sehingga melemahkan harga emas.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 terkoreksi 0,07 persen atau 1,30 poin menuju US$1.944,30 per troy ounce. Federal Reserve pada Rabu (20/9/2023) mempertahankan suku bunga tidak berubah tetapi tidak mengesampingkan kemungkinan kenaikan suku bunga sekali lagi pada pertemuan November.
“Kebijakan The Fed yang hawkish juga tidak terbukti terlalu populer di kalangan pembeli emas meskipun terdapat optimisme menjelang rilis tersebut. Emas menguat menuju 1.950 dolar AS menjelang keputusan tersebut, sejalan dengan nilai tertinggi dari awal bulan ini, sebelum mengembalikan keuntungan pra-rilis hari itu dan mengakhirinya di zona merah,” kata Craig Erlam, analis pasar senior di OANDA.
Federal Reserve memperkirakan perekonomian AS akan mengalami soft landing, dengan memperkirakan suku bunga The Fed akan turun dari 5,6 persen pada tahun 2023 menjadi 5,1 persen pada tahun 2024, dan PDB AS akan meningkat sebesar 2,1 persen pada tahun 2023 dan 1,5 persen pada tahun 2024.
The Fed selanjutnya memperkirakan dua kali penurunan suku bunga pada tahun 2024, bukan empat kali. Harga emas Antam dan UBS di Pegadaian terpantau kompak tidak bergerak pada perdagangan hari ini, Senin (25/9/2023).
Cetakan termurah adalah UBS 0,5 gram yang dibanderol dengan harga Rp562.000. Berdasarkan informasi dari laman resmi Pegadaian, emas Antam dengan ukuran terkecil 0,5 gram dipatok seharga Rp605.000, masih sama dari harga kemarin. Kemudian emas cetakan UBS ukuran 0,5 gram dibanderol Rp562.000 masih sama dibanding kemarin, Minggu (24/9/2023).(SR/Arum)