Jakarta, Swararakyat.com – Ribuan buruh dan pengemudi ojek daring (ojol) yang tergabung dalam Konfederasi Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Konfederasi ASPEK Indonesia) turun ke jalan dalam aksi solidaritas untuk rakyat Palestina, bertepatan dengan peringatan World Day for Decent Work atau Hari Kerja Layak Internasional, Selasa (7/10/2025).
Aksi dimulai dari kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, dan dilanjutkan dengan longmarch menuju Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS). Massa membawa poster dan bendera Palestina sambil menyerukan “Stop Genocide in Gaza!” dan “Decent Work Needs Decent World!”.
Presiden Konfederasi ASPEK Indonesia, Muhamad Rusdi, menyebut Amerika Serikat, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO), dan rezim Zionis Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
“Kerja layak tak bisa dipisahkan dari hak untuk hidup. Jika dunia kerja diam melihat genosida, maka ia kehilangan moralnya. Kami menuntut bukan hanya decent work, tapi decent world,” tegas Rusdi.
ASPEK Indonesia juga menilai seruan gencatan senjata yang digaungkan belakangan ini hanyalah ilusi politik. Faktanya, serangan masih berlangsung, ribuan warga sipil tewas, dan bantuan kemanusiaan tetap diblokir.
Dalam aksinya, ASPEK menyampaikan lima tuntutan utama: hentikan genosida di Gaza, desak PBB dan ILO bertindak konkret, dorong serikat buruh global membela Palestina, jatuhkan sanksi terhadap Israel dan Benjamin Netanyahu, serta buka akses penuh bagi bantuan kemanusiaan.
Aksi ditutup dengan doa bersama di depan Kedubes AS. “Kami, buruh Indonesia, menolak jadi penonton. Solidaritas bukan simbol, ia adalah sikap,” pungkas Rusdi. (*)