Saat Elit Meremehkan, Dunia Justru Mengangkat Jokowi Ke Panggung Global

Jakarta,SwaraRakyat.com – Seakan sejarah menulisnya sendiri, Joko Widodo mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia kembali membuktikan bahwa kiprahnya belum selesai. Bloomberg New Economy, sebuah platform global yang mewadahi dialog ekonomi lintas bangsa, resmi menunjuk Jokowi sebagai anggota Dewan Penasehat Global.

Langkah ini seolah menampar keras skeptisisme sebagian elit yang dulu meremehkannya. Dari Surakarta, kemudian Istana, dan kini ke panggung dunia. Nama Jokowi menjelma simbol konsistensi kepemimpinan yang membumi sekaligus relevan menghadapi tantangan dunia.

Bloomberg menjelaskan, dewan penasehat global yang dibentuk pada April 2025 itu dihuni oleh tokoh-tokoh dengan pengalaman tingkat tinggi, mulai dari bisnis, pemerintahan, hingga organisasi multilateral.

Jokowi berdampingan dengan nama-nama besar seperti Mario Draghi, mantan Perdana Menteri Italia sekaligus mantan Presiden Bank Sentral Eropa, hingga Gan Kim Yong, Wakil Perdana Menteri Singapura.

“Masukan mereka akan sangat penting dalam memandu upaya kami menghadapi tantangan global,” tulis Bloomberg dalam pengumumannya.

Sebuah ironi terselubung di saat dalam negeri masih ada suara-suara sumbang yang mengkritik, justru dunia melirik dan mengakui rekam jejak Jokowi. Foto dirinya sebagai Presiden RI bahkan dipajang sejajar dengan para pemimpin dunia lainnya.

Penunjukan ini sekaligus menjadi penegasan dan pengalaman kepemimpinan Jokowi selama sepuluh tahun di Indonesia tidak berhenti di gerbang Istana. Justru, pengalaman itu kini menjadi “modal politik global” yang diincar forum internasional.

Bloomberg New Economy sendiri dikenal sebagai ruang strategis tempat para pemimpin dunia, CEO multinasional, investor, hingga aktivis bertemu dan merumuskan agenda ekonomi global. Tahun ini, forum utamanya akan digelar pada 19–21 November 2025 di Singapura, dengan tema “Berkembang di Era Ekstrem” (Thriving in an Age of Extremes).

Dr. Seno Aji, akademisi sekaligus pengamat politik global, menilai penunjukan Jokowi bukan sekadar penghargaan personal, melainkan bukti bahwa suara dunia ketiga masih dibutuhkan.
“Jokowi membawa perspektif unik, pemimpin yang lahir dari rakyat kecil, membangun dari pinggiran, dan berhadapan langsung dengan kontradiksi globalisasi. Inilah yang membuatnya relevan di meja perundingan dunia,” ujarnya kepada media, Senin (22/9).

Sementara itu, aktivis ekonomi kerakyatan, Lestari Wulandari, menyebut langkah ini sebagai bentuk pengakuan bahwa pengalaman lokal dapat berbicara global.

“Selama ini kita dicekoki narasi bahwa hanya teknokrat atau elit finansial yang pantas bicara di panggung dunia. Jokowi membuktikan sebaliknya politik yang berakar pada rakyat juga bisa menjadi kompas global,” katanya dengan nada takjub.

Menurut Muhamad Said, pengamat Muda Politik Marhaenis mengungkapkan, beliau dari kampung pinggiran di daerah Surakarta menuju lingkaran elit global, Jokowi seolah menjadi bukti hidup bahwa politik tak selalu berhenti pada kursi kekuasaan.

“Ia menjejak ke medan baru, membawa serta pengalaman rakyat kecil yang pernah diwakilinya, kini menjadi perspektif berharga bagi dunia”.ungkapnya

Sebuah perjalanan yang membuat banyak orang tercengang, Jokowi bukan lagi hanya milik Indonesia, tetapi sudah menjadi bagian dari denyut global.(sang)