Opini  

PILIH PEMIMPIN NEGARA, BUKAN HILIRISASI KEKUASAAN???

Oleh: Andi Syamsul Bahri (Praktisi Hukum)

Sebentar lagi Pemilihan Presiden tahun 2024. Pemilihan Presiden pada tanggal 14 Februari 2024, pesta ini diselenggarakan pada tiap lima tahun sekali. Ada tiga pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yang telah ditetapkan oleh KPU berdasarkan Nomor urut :
1. Anies Baswedan sebagai Calon Presiden dan A.Muhaimin Iskandar calon Wapres dan pada kertas pencoblosan nomor urut 1.
2. Prabowo sebagai Capres dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres serta pada kertas pencoblosan nomor Urut 2.
3. Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden dan Machfud MD sebagai Cawapres serta pada kerta pencoblosan nomor urut 3.
Setelah mendapat kesempatan perdebatan yang difasilitasi oleh KPU masing- masing satu kali untuk Capres dan Cawapres.

Pada perdebatan Capres dan Cawapres kita telah melihat dan mendengar program akan dijalankan masing-masing pasangan.
Pada saat debat Cawapres ada sebuah peogram yang dicanangkan oleh Gibran yaitu “hilirisasi digital” yang istilah dalam dunia akademisi tidak dikenal kata Hilirisasi, yang dikenal hanya komputerisasi dan digitalisasi.

Kata Hilir lawan kata Hulu. Hulu adalah induk dari hilir. Hilirisasi biasa dipakai dalam istilah industri yang mana pada dasarnya   membuat produk mentah menjadi produk baku dalam satu rangkaian mata rantai yang tidak terpisahkan untuk menghasilkan produk jadi. Dengan adanya hilirisasi akan menjadikan produk mudah serta efisien dalam pengolahan.

Digital merupakan perlambangan dari suatu kondisi yang harus ditetapkan melalui bilangan  yaitu memakai lambang angka basis. Dalam kehidupan sehari-hari kita kenal angka basis 9 yaitu angka 1 sampai 9 pada urutan setelah sembilan kembali ke Nol.

Dalam ilmu komputer yang berbahasa mesin untuk mengeksekusi perintah dipakai bilangan biner yang berbasis 1 dan 0. Dalam kehidupan sehari-hari hanya dikenal kata ” Ya dan Tidak”

Maksud dari Cawapres Gibran dengan hilirisasi digital yang tidak dikenal dalam dunia ilmu komputer karena komputer ada dua hal yang penting yaitu software (perangkat lunak ) dan hardware (perangkat keras) sebagai alat bantu manusia yang mana produk ini sudah jadi dan produk jadi bukan bahan mentah yang perlu didaur menjadi bahan baku.

Karena perangkat lunak (software seperti  Bahasa Java, Basic, Fotran, MS dulu tapi sekarang ada Android dan OS) yang memudahkan manusia dalam pengoperasian HP dan Komputer.  

Apakah maksud ini sumber daya manusia yang dapat dihilarisasi silahkan dicerna sendiri mana pemimpin yang layak dan berkandaskan ilmu pengetahuan bukan ASBUN. wallahu a’lam.