Ada Mafia Dibalik Anjloknya Harga Telur

SWARARAKYAT.COM – Harga telur ayam ditingkat peternak Blitar terus anjlok. Sempat bertahan diharga Rp19 ribu, kini harga telur ayam justru turun hingga mencapai Rp18.500 per kilogramnya.

Tampaknya, para peternak kebingungan. Pasalnya, harga telur ayam di pasaran saat ini masih normal yakni Rp. 25.000 hingga Rp. 26.000 per kilogram. Mereka menduga ada mafia yang sengaja mempermainkan harga telur.

Dugaan peternak ayam petelur Blitar ini bukan tanpa alasan. Karena sejak harga anjlok permintaan telur ayam dari pasaran masih normal. Tidak ada stok melimpah di gudang atau di kandang peternak Blitar.

Baca Juga: Peternak Blitar Merugi Akibat Harga Telur Anjlok

Para pedagang dari Surabaya hingga Jakarta masih rutin memesan telur setiap 2 hari sekali dengan jumlah yang sama. Penjualan telur di pasaran pun juga masih normal, tidak ada telur yang tidak laku atau dibuang.

Kondisi ini pun mematahkan dugaan bahwa harga telur anjlok akibat lesunya kondisi pasar. Para peternak pun menduga ada sekelompok orang atau “mafia” yang sengaja menghancurkan harga telur ayam di tingkat peternak demi kepentingan tertentu.

“Tidak ada telur yang menumpuk di peternak, bisa disidak kok di tiap-tiap peternak rakyat itu ada tidak stok telur yang menumpuk, dan ditingkat pedagang sendiri di Jakarta dan Surabaya, di sana juga lancar-lancar saja, tidak ada telur yang tidak laku,” kata Suryono, peternak ayam petelur Blitar, Kamis (31/8/2023).

Selain soal Mafia, dugaan lain muncul. Diduga ada sejumlah peternak besar yang menjual telur ayam nya ke pasaran dengan harga murah. Sehingga harga beli telur dari peternak rakyat di Blitar juga ikut anjlok.

Para peternak rakyat Blitar menduga, para pengusaha ayam petelur dalam sekala besar kesulitan untuk menjual telurnya. Sehingga, diduga pemain besar itu sengaja membanting harga agar telurnya terserap ke pasaran.

“Apa mungkin pengusaha-pengusaha peternak telur yang punya jutaan telur itu, yang mungkin kesulitan juga kemudian banting harga atau mungkin ada mafia yang berada ditengah-tengah yang sengaja menghancurkan harga,” ungkapnya.