Lahir di Solo Jawa Tengah 11 Desember 1959, Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan, salah satu perwira tinggi paling berpengaruh dalam sejarah Polri dan intelijen Indonesia, resmi diberhentikan dari jabatan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polkam) oleh Presiden Prabowo Subianto pada 8 September 2025. Keputusan ini sekaligus menjadikannya satu-satunya menteri koordinator yang direshuffle dalam Kabinet Merah Putih.
Pendidikan dan Awal Karier
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1983 ini meniti karier dengan prestasi gemilang. Ia menyelesaikan pendidikan Sespimpol pada 1988 dan Lemhannas pada 2005. Pada 2018, Budi meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Trisakti dengan predikat summa cum laude.
Jejak Panjang di Polri dan Intelijen
Budi pernah menjadi ajudan Wakil Presiden dan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri (1999–2004), posisi yang membawanya dekat dengan pusat kekuasaan nasional.
Ia kemudian menjabat Kepala Biro Pembinaan Karier PSDM Polri (2004–2006), Kapolda Jambi, Kapolda Bali, hingga Kalemdiklat Polri (2012–2015).
Kariernya mencapai puncak saat ditunjuk sebagai Wakil Kepala Polri (2015–2016) dan kemudian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2016. Selama delapan tahun memimpin BIN, ia dikenal memodernisasi sistem intelijen, memperkuat siber, hingga mendorong kerja sama biointelijen.
Kontroversi “Rekening Gendut” dan Gagal Jadi Kapolri
Nama Budi Gunawan sempat menjadi sorotan nasional pada 2015 ketika Presiden Joko Widodo mengajukannya sebagai calon tunggal Kapolri. DPR menyetujui pencalonannya, tetapi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tiba-tiba menetapkannya sebagai tersangka dugaan gratifikasi dalam kasus yang dikenal sebagai “rekening gendut”.
Budi melawan lewat praperadilan dan menang. Status tersangka dicabut, kasus dilimpahkan ke Polri, dan akhirnya dihentikan karena minim bukti. Namun, polemik itu membuat Jokowi menunjuk Badrodin Haiti sebagai Kapolri dan menugaskan Budi Gunawan sebagai Wakapolri.
Kepala BIN dan Menko Polkam
Setelah pensiun dari Polri, Budi Gunawan dipercaya Jokowi memimpin BIN sejak 9 September 2016. Ia dikenal dekat dengan kalangan politik dan tokoh penting nasional.
Pada 21 Oktober 2024, Presiden Prabowo mengangkatnya menjadi Menko Polkam, mengoordinasikan kementerian dan lembaga bidang politik, hukum, dan keamanan.
Dicopot Prabowo dan Harta Kekayaan
Belum genap setahun menjabat, pada 8 September 2025 Budi Gunawan dicopot dari posisinya. Istana tidak merinci alasan pencopotan, hanya menyebut reshuffle ini sebagai langkah penyegaran kabinet.
Berdasarkan LHKPN 2024, harta kekayaannya tercatat sekitar Rp 36,2 miliar, terdiri dari properti, kendaraan, harta bergerak, dan kas setara kas.
Akademisi dan Aktivitas Sosial
Selain pejabat negara, Budi Gunawan aktif di dunia akademik, menulis buku dan artikel tentang intelijen, keamanan, hingga demokrasi. Sejak 2020, ia juga menjabat sebagai Ketua Umum PB E-Sports Indonesia (PB ESI).
Simbol Naik-Turun Karier
Karier Budi Gunawan adalah cermin naik-turunnya politik Indonesia. Ia pernah hampir menjadi Kapolri, memimpin lembaga intelijen, hingga menjabat Menko Polkam. Namun, reshuffle Prabowo menandai berakhirnya kiprah resminya di pemerintahan, menunjukkan bahwa bahkan posisi sekuat Menko tidak kebal dari perubahan politik. (*)
Diolah dari berbagai sumber