Swararakyat.com. Jombang. Diungkapkan oleh Menag Prof. Dr. KH. Nazaruddin Umar, dalam haul ke 15 Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, dalam pidatonya Menag menceritakan seutuhnya prosesnya, pertama-tama ketika saya di Jakarta pernah ditugasi sebagai Direktur Eksekutif Perubahan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri. Waktu itu saya menjadi PR III merangkap Pembantu Rektor IV, ” terus gak mungkin, saya minta tolong Gus mau merubah IAIN menjadi UIN, “ngapain,” jadi Gus Dur tidak setuju perubahan IAIN menjadi UIN, persis seperti Cak Nur (Nurcholis Madjid) juga Pak Nazaruddin, “nggak usah lah ngapain sih mau merubah IAIN menjadi UIN, nanti habis Fakultas Agamanya tuh ditelan Fakultas Umum, tapi Loginya Prof Dr.KH. Nazaruddin Umar, “Gus atau Cak Nur, Islam kan universal dan rahmatan lil’ alamin, kalu Sekolah Tinggi ibarat Empang, Institut ibarat danau, sedangkan Universitas seperti samudera tak terbatas, sesuai dengan Islam bersifat universal maka universitas Islam lah yang paling tepat mewadahi Univesalitas Islam,” ungkap argumen Prof, Dr. KH. Nazaruddin kepada Cak Nur. Dan ditimpali oleh Cak Nur ” bisa juga kamu berlogika.
Selanjutnya saya katakan yang sama kepada Gus Dur (pada saat itu menjabat Presiden Ke 4). Gus ketawa dan tidak setuju perubahan tersebut. Pada Sabtu berikutnya, Prof Nazaruddin mendatangi rumah Gus Dur, Assalamualaikum Gus nih minta tanda tangan, “apalagi UIN lagi” tanya Gus Dur. Iya Gus, saya mau pinjam ke Islam Development Bank (IDB). Gus Dur tetap pada pendiriannya tidak setuju. Namun pada akhirnya surat permintaan pinjaman dana ke IDB sebesar Rp 500 M ditanda tangani oleh Gus Dur sebagai Presiden. Dan surat yang yang telah ditandatangani Gus Dur dibawa ke Menteri Keuangan pada saat itu, Menteri Keuangan marah kepada Prof.Dr. KH. Nazaruddin Umar dengan dalih Menteri Keuangan saya mau dipetakomplitkan dengan Gus Dur. Tapi Gus Dur telah tanda tangan otomatis harus dilaksanakan. Seandainya tidak ditandatangani oleh Gus Dur, maka sampai hari ini belum ada UIN Jakarta dan ditempat lain. Berkat tanda tangan Gus Dur pada akhirnya IDB mau memberikan pinjaman atau mendanai IAIN Jakarta untuk dirubah menjadi UIN Jakarta.
Ditambahkan pula oleh Prof.Dr. KH. Nazaruddin Umar permohonan kepada IDB cuma 20 lembar dan permohonan diketawai oleh Presiden IDB, karena setiap permohonan peminjaman dana proposalnya sekurang-kurang 2500 halaman beserta lampirannya.
Dan oleh Presiden IDB hanya diberi waktu seminggu untuk proposal lengkap sebanyak 2500 halaman lengkap dengan lampirannya. Prof.Dr. KH. Nazaruddin tidak kurang akal dengan cara mengumpulkan PR IV UI, IPB, ITB dan UGM untuk menyampaikan maksud mnya bahwa telah diberi àtugas oleh Presiden IDB membuat proposal sebanyak 2500 halaman. Pada awalnya PR IV pesimis dengan waktu yang mepet dan tidak mungkin bisa selesai. Tapi Prof. Rokhmin Dahuri PR IV IPB menawarkan proposalnya yang pernah dibuatnya untuk merubah IPB menjadi Universitas tapi mentok di Kementerian Pendidikan. Maka dipakailah proposal IPB yang cuma mengganti kata IPB menjadi UIN.
Selanajutnya proposal ini ditanda tangani oleh Rektor IAIN Prof Azzumardi Asra, tapi kendala muncul lagi karena pada saat mau dikirim ke Saudi Arabia pada Senin batas waktu yang diberikan IDB harus sampai di Saudi Arabia. Muncul kendala pada saat tiba di tempat Tiki di Mampang Prapatan mobil pengantar sudah berangkat menuju Bandara Soeta dan mobilnyapun telah masuk Tol.
Perjuangan Prof.Dr. KH. Nazaruddin Umar bertambah berat karena harus menguber mobil pengantar surat ke Bandara, dan jalan yang harus ditempuhnya lewat Tol tapi kendalanya kendaraannya ojek Motor. Dengan keberaniannya dan kenekatannya terpaksa sepeda motor lewat tol menguber mobil, yang seharusnya sepeda motor dilarang memasuki jalan tol. Pada akhirnya di ujung Tol Cengkareng mobil pengantar Tiki diberhentikan dan proposal terkirim dengan pesawat Saudi airlines yang berangkat pkl 10.OO. Wib.
Pada pkl 10.00 Wib malam Prof.Dr. KH. Nazaruddin Umar ditelpon presiden IDB dengan IDB menyetujui untuk mendanai perubahan IAIN menjadi UIN. SR **
Sumber Youtube Tebuireng Official