Pokja Pangan Cendekia ICMI Dorong Kedaulatan Pangan Melalui Kolaborasi Koperasi, BUMDES, Dan Petani

Foto: Istimewa

SWARARAKYAT.COM, Jakarta – Pokja Pangan Cendekia ICMI terus mengukuhkan perannya dalam mewujudkan kedaulatan pangan melalui berbagai inisiatif berbasis koperasi, BUMDES (Badan Usaha Milik Desa), dan pemberdayaan petani. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah membangun ekosistem kontrak farming yang menghubungkan koperasi multi pihak produsen di daerah penghasil padi, seperti Indramayu dan Cirebon, dengan koperasi konsumen di Jakarta.

Sebagai bagian dari inisiatif ini, Pokja Pangan Cendekia ICMI meluncurkan produk unggulan daerah, yakni Beras CIPTA RASA dari Cirebon dan Beras SUNAN dari Indramayu. Produk ini dikembangkan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Cirebon, Pemerintah Kabupaten Indramayu, Koperasi Warga Jakarta (KOWAJA), serta BUMD Pangan Jakarta Food Station. “Skema ini diharapkan dapat menjadi model bagi pembentukan Induk Koperasi Multi Pihak yang menghubungkan daerah produsen dan konsumen.” ujar Rhesa Yogaswara sebagai Ketua Pokja Pangan Cendekia ICMI.

Kolaborasi Strategis dengan Pemerintah dan Kementerian

Dalam rangka memperkuat jejaring dan mendapatkan dukungan kebijakan, Pokja Pangan Cendekia ICMI telah melakukan audiensi dengan berbagai pihak, termasuk Bupati Cirebon, Bupati Indramayu, Gubernur DKI Jakarta, serta Dinas Ketahanan Pangan Pemprov DKI Jakarta. Selain itu, Pokja juga menjalin kerja sama strategis dengan Pemerintah Kabupaten Indramayu dalam pengembangan _Klaster Usaha Desa Cendekia_, yang mengadopsi konsep _Brigade Swasembada Pangan_ dari Kementerian Pertanian. Program ini mencakup pemanfaatan 1 klaster per 40 hektar lahan pertanian dengan sistem pertanian terpadu, distribusi pupuk organik cair, dan pengelolaan hasil panen secara optimal.

Tidak hanya itu, Pokja Pangan Cendekia ICMI juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Desa dalam rangka sinergi dengan program pengembangan desa dan swasembada pangan nasional. Kolaborasi ini diperkuat dengan penyelenggaraan webinar nasional serta kerja sama dengan Barisan-8-Center (B8C) sebagai bagian dari upaya edukasi dan advokasi program di tingkat daerah.

Kolaborasi dengan Kementerian Desa menjadi langkah penting dalam memastikan bahwa program pertanian dapat berjalan lancar. Dengan melibatkan pemilik wilayah (dalam hal ini desa) untuk mengendorse dan meleverage program ini, pertanian di desa dapat berkembang lebih pesat melalui sinergi antara koperasi dan BUMDES.

Penguatan Infrastruktur Koperasi dan Ekosistem Pangan

Sebagai upaya memperkuat rantai distribusi pangan, Pokja Pangan Cendekia ICMI juga menggandeng berbagai koperasi untuk membangun ekosistem pangan yang berkelanjutan. Ada 8 koperasi yang sedang dilakukan tahap penjajakan kerja sama, meliputi Koperasi di Jakarta, Bandung, dan wilayah lainnya.

Selain koperasi, Pokja Pangan Cendekia ICMI juga melakukan pendekatan dengan berbagai organisasi daerah, termasuk ICMI Orwil Aceh, Riau, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung, serta sejumlah organisasi pemuda dan komunitas yang memiliki visi yang sama dalam mendukung ketahanan pangan.

Konsep Kota Membina Desa dan Skema Contract Farming

Program ini juga mengusung konsep *Kota Membina Desa*, di mana kawasan perkotaan berperan aktif dalam mendukung pengembangan pertanian di desa. Melalui skema *Contract Farming*, keterlibatan pemerintah daerah, koperasi, BUMDES, dan sektor swasta akan memastikan bahwa hasil panen petani memiliki pasar yang jelas, harga yang stabil, serta dukungan dalam aspek produksi dan distribusi.

Undangan Panen Raya dan Momentum Perubahan

Sebagai puncak dari berbagai inisiatif ini, akan diselenggarakan acara Panen Raya yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Acara ini akan menjadi momentum penting dalam menegaskan peran koperasi, BUMDES, dan sinergi lintas sektor dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Langkah Selanjutnya

Ke depan, Pokja Pangan Cendekia ICMI akan fokus pada sejumlah agenda strategis, di antaranya finalisasi MoU dengan Pemkab Indramayu dan Pemkab Cirebon, pembentukan tim pengembang website DesaCendekia.com sebagai platform informasi dan edukasi pertanian, penjajakan lebih lanjut dengan koperasi-koperasi mitra dan BUMDES untuk memperkuat ekosistem distribusi pangan, penyelenggaraan webinar sosialisasi di tingkat provinsi guna memperluas pemahaman dan dukungan masyarakat terhadap program ketahanan pangan, dan koordinasi lanjutan dengan berbagai provinsi untuk membentuk Pokja Pangan di masing-masing daerah.

Dengan adanya berbagai inisiatif ini, Pokja Pangan Cendekia ICMI optimis bahwa konsep koperasi multi pihak yang menghubungkan petani dengan pasar dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. “Ke depan, model ini diharapkan dapat direplikasi di berbagai daerah guna mempercepat pencapaian swasembada pangan yang inklusif dan berkelanjutan.” pungkas Rhesa.