Kubu RIDO: Golput Pemenang Pilgub Jakarta, Loyalis Anis “Otak Loe Ketinggalan Dimane ?

Foto illustrasi

SWARARAKYAT.COM, JAKARTA – Loyalis Anies Baswedan, Geisz Chalifah, bersikap keras di media sosial menanggapi sindiran kubu lain terkait rendahnya partisipasi warga atau golput yang tinggi di Pilkada Jakarta 2024.

Geisz menanggapi rendahnya partisipasi warga atau tingginya angka golput di Pilkada Jakarta.

Menurut loyalis Anies ini, tingginya angka warga yang tak menggunakan suaranya di Pilkada Jakarta 2024 disebabkan kubu yang memborong partai dengan menjegal Anies Baswedan.

“Lugas saja ya. Yang membegal aspirasi warga Jakarta itu kalian. Yang memborong partai dengan menjegal Anies juga kalian. Kalian yang membuat warga malas milih,” kata Geisz di akun Facebook-nya, Selasa (10/12).

“Pemufakatan jahat lewat koalisi ikut majikan itu kalian. Sekarang teriak soal Golput. Otak lu ketinggalan di mane,” kata Geis dengan keras.

Diketahui, jumlah partisipasi pemilih pada Pilkada Jakarta 2024 dilaporkan menjadi yang terendah sepanjang sejarah.

Angka partisipasi pemilih hanya 4,3 juta suara. Sementara jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8,2 juta. Artinya, partisipasi pemilih ada di angka 53,05.

“Kalau memang sekilas kami monitoring kemarin memang tingkat partisipasi di angka 50-60 persennya,” kata Ketua KPUD Jakarta Wahyu Dinata kepada wartawan di kantornya di Jakarta, pada Kamis, 28 November 2024.

Geisz Chalifah juga menyinggung mengenai kemarahan warga Jakarta terkait gagalnya Anies maju dan akhirnya Anies mendukung Pramono Anung-Rano Karno hingga berujung kemenangan satu putaran.

“Yang tidak diantisipasi oleh PKS adalah kemarahan warga Jakarta ketika mereka mengalihkan dukungan dari Anies kepada Ridwan Kamil Suswono. Itu faktor utamanya,” kata Geis saat dihubungi, Senin (9/12/2024).

Selain itu, Geisz menyebut PKS bergabung dengan KIM Plus juga menjadi gejala lainnya. Bahkan, menurutnya, keputusan PKS tersebut yang menjadi alasan awal warga Jakarta pemilih Anies kecewa.

“PKS masuk ke KIM Plus merupakan gejala awal kekecewaan warga Jakarta pemilih Anies,” ucapnya.

Dia menyebut kekecewaan itu tidak hanya terjadi di Jakarta. Dia mengatakan PKS juga terdampak di wilayah sekitar Jakarta.

“Kekecewaan itu tak hanya di Jakarta, tapi berdampak ke wilayah yang dekat Jakarta seperti Jawa Barat, Bekasi, Depok dan sebagainya. Suara kekecewaan itu mengalami efek tular,” ujar Geis Chalifah. (ardi/pojoksatu.id)