Pilih Usaha Ternak Kambing atau Domba.

Prospektus Kapasitas Produksi Daging Kambing dan Domba di Indonesia diantaraTantangan dan Peluang untuk Masa Depan.

Kapasitas produksi daging kambing dan domba di Indonesia menunjukkan angka yang cukup signifikan, namun dengan fluktuasi dan ketimpangan yang mencolok antarprovinsi. Menurut data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian (Kementan) dan Badan Pusat Statistik (BPS), kita dapat menggali lebih dalam mengenai kondisi dan prospek sektor peternakan ini. Pada tahun 2023, produksi daging kambing tercatat mencapai 61.315,40 ton, sedikit meningkat dibandingkan tahun 2022 dengan 60.768,70 ton, dan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 59.730,15 ton pada tahun 2021. Sementara itu, produksi daging domba pada 2023 tercatat sebesar 52.998,80 ton, juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang tercatat 52.162,30 ton (2022) dan 50.702,06 ton (2021).

 

Produksi Daging Kambing.

Produksi daging kambing di Indonesia mencatatkan angka yang cukup besar dan dominan di beberapa provinsi besar, terutama di Pulau Jawa. Pada tahun 2023, provinsi dengan produksi terbesar adalah Jawa Timur, yang menyumbang 19.738,90 ton dari total produksi nasional, diikuti oleh Jawa Barat dengan 6.287,80 ton dan Lampung yang memproduksi 4.635,50 ton. Namun, meskipun total produksi daging kambing meningkat, ketimpangan masih terlihat jelas, terutama di provinsi-provinsi di luar Pulau Jawa. Beberapa daerah seperti Papua Barat dan Papua Selatan tercatat dengan angka yang sangat rendah, bahkan beberapa provinsi lainnya hanya menghasilkan jumlah yang sangat sedikit atau bahkan nihil, menunjukkan adanya kesenjangan dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi peternakan di berbagai wilayah Indonesia.

Produksi daging kambing yang terpusat di beberapa provinsi besar ini memperlihatkan adanya ketergantungan yang cukup tinggi pada daerah-daerah tertentu, sementara potensi peternakan di daerah lainnya, terutama di kawasan luar Jawa, masih belum dimaksimalkan. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi pemerintah dalam mendorong pemerataan produksi dan distribusi daging kambing secara nasional.

 

Produksi Daging Domba.

Sementara itu, sektor daging domba di Indonesia juga menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pada tahun 2023, produksi daging domba tercatat sebesar 52.998,80 ton, yang juga mengalami peningkatan dari tahun 2022 yang tercatat 52.162,30 ton, dan jauh lebih tinggi dari 50.702,06 ton pada tahun 2021. Jawa Barat menjadi provinsi dengan produksi terbesar daging domba, mencatatkan 33.494,50 ton, diikuti oleh Jawa Timur dengan 6.619,80 ton, dan Jawa Tengah dengan 6.375,00 ton. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun ada peningkatan yang cukup signifikan dalam produksi domba, sektor ini tetap sangat terpusat di Pulau Jawa.

Namun, di luar Pulau Jawa, banyak provinsi yang masih belum mengoptimalkan potensi domba mereka. Sebagai contoh, Bali, Sulawesi Utara, dan Kalimantan Utara bahkan tidak mencatatkan produksi daging domba sama sekali pada tahun 2023. Ketimpangan produksi ini menjadi tantangan besar untuk pemerataan sektor peternakan domba, yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih jauh.

 

Perbandingan dan Prospek: Potensi dan Tantangan.

Dari perbandingan kedua sektor ini, produksi daging kambing tetap lebih dominan dibandingkan dengan produksi daging domba pada tahun 2023, dengan total produksi kambing mencapai 61.315,40 ton, berbanding dengan 52.998,80 ton untuk domba. Meskipun demikian, daging domba menunjukkan tren peningkatan yang lebih stabil dan lebih merata di beberapa provinsi, khususnya di Jawa Barat, yang menjadi pusat utama produksi domba di Indonesia. Hal ini bisa jadi menunjukkan bahwa ada potensi pasar yang terus berkembang untuk daging domba, seiring dengan perubahan selera konsumsi masyarakat.

Namun, masalah utama yang perlu diperhatikan adalah ketimpangan yang terjadi antarprovinsi, baik dalam hal kapasitas produksi daging kambing maupun domba. Wilayah luar Pulau Jawa, seperti Kalimantan, Papua, dan Sulawesi, masih tercatat sangat rendah dalam hal kapasitas produksi. Ini menunjukkan bahwa pengelolaan sektor peternakan di wilayah-wilayah tersebut belum optimal, baik dari segi pengelolaan sumber daya alam, infrastruktur, maupun sumber daya manusia dalam sektor peternakan.

 

Prospek Ke Depan

Melihat prospek ke depan, sektor daging kambing dan domba di Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Pemerintah perlu meningkatkan peranannya dalam meratakan distribusi dan pemanfaatan potensi peternakan di seluruh Indonesia. Investasi dalam pengembangan infrastruktur peternakan, pelatihan peternak lokal, serta pemberian insentif kepada peternak di daerah-daerah yang kurang berkembang menjadi kunci untuk meratakan produksi daging kambing dan domba di seluruh Indonesia.

Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya keberagaman konsumsi daging, khususnya pada daging domba yang banyak dicari pada momen-momen tertentu seperti Idul Fitri dan Idul Adha, prospek sektor ini sangat positif. Diperlukan upaya bersama untuk menciptakan sistem distribusi yang lebih baik, memastikan pasokan daging berkualitas, serta mengurangi ketergantungan pada daerah tertentu.

Pemerataan kapasitas produksi, penguatan sektor hilir, dan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien dapat membantu Indonesia untuk lebih mandiri dalam produksi daging kambing dan domba, sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak di seluruh Indonesia.

 

Oleh : Dadan K Ramdan, Penulis adalah Pegiat Pangan tinggal di Purwakarta Jawa Barat.