Rhesa Yogaswara ketua OrDa ICMI Jakarta Selatan; Krisis Adab Dalam Kehidupan Sosial Bermasyarakat Di Indonesia

Rhesa Yogaswara

SWARARAKYAT.COM, Jakarta – Menyoal pedagang es yang menjadi olok-olok Gus Miftah menyayat hati semua orang. Hal tersebut disampaikan oleh  Rhesa Yogaswara Ketua OrDa ICMI Jakarta Selatan saat di hubungi redaksi swararakyat.com.

Menurut Pria yang akrab di sapa Kang Rhesa tersebut,  “bahwa ada 5 aspek yang patut kita kaji bersama-sama , yaitu; Pertama adalah aspek sosial dimana kita seharusnya berempati kepada rakyat kecil, terlebih ini menyangkut hal sensitif (perihal rejeki) yang menjadi olok-olokan.

Kedua aspek budaya, bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi norma-norma dalam bermasyarakat dimana banyak bahasa, banyak cara, tata krama dan etika dalam berkomunikasi, yang harus ditanamkan di dalam setiap insan bangsa Indonesia.

Ketiga, aspek politik, siapa yang tidak kenal dengan nama Gus Miftah yang begitu tersohor sebagai perpanjangan tangan presiden di Republik ini. Tentu suri tauladan yang baiklah yang harusnya dimunculkan dalam menjaga kewibawaan Presiden bahkan kehormatan negeri ini.

Keempat, ekonomi Indonesia sangat di topang oleh UMKM, Rhesa yang juga merupakan Presiden KUW (Kelompok Usaha Warga) dan juga ketua harian DPN UKM IKM Nusantara, menegaskan bahwa pemerintah yang juga sudah hidup dari pajak rakyat, seharusnya menghormati dan menghargai garda terdepan para pelaku usaha (para penjual).

Kelima, aspek agama, tentu semua agama mengajarkan hal yang sama tentang kebaikan dan kebermanfaatan bagi sesama, tindakan cemoohan ini tidak dapat diterima dari segi adab bermasyarakat.

Dari hal-hal tersebut, tentunya kita berharap kepada para tokoh publik siapapun itu kedepannya haruslah berhati-hati dalam berkomunikasi dihadapan publik apalagi sampai menyinggung hal-hal yang sensitif, Ujar Rhesa (***)