Daeng menilai, jika Anas terus berada diposisi Ketua Umum, maka akan menghambat karir AHY yang telah dipersiapkan SBY menjadi pemimpin masa depan
“Karena Anas Urbaningrum jika terus menjadi Ketum PD akan menghambat anaknya menjadi untuk Pemimpin Masa depan (capres atau cawapres),” jelasnya.
Demi anaknya (AHY), lanjut Daeng, SBY mengorbankan Anas dengan instrumen hukum melalui kasus Hambalang.
“SBY mengorbankan Anas dengan cara mengkriminalisasi dengan (diduga) bekerjasama KPK periode AS (Abraham Samad) dan BW(Bambang Widjojanto),” tukas Daeng.
Baca Juga: Dulu Pasek Diprank, Kini SBY Kena Prank, Karma?
“Cara yang dilakukan SBY adalah contoh buruk pemimpin masa lalu,” tambah Daeng.
Dengan segala cara, SBY melakukan langkah politik demi memuluskan rencana dirinya menjadikan sang anak sebagai penerus kepemimpinannya.
“Demi anak pula rela melakukan cara membunuh karakter Anas dengan cara licik, dia telah memakai teori Machiavelli,” ujar Daeng.
“Teori Machiavelli itu melakukan berbagai cara yang penting tujuannya tercapai, walaupun itu dengan cara curang dan manifulatif,” pungkasnya. (Ren)
Respon (4)
Komentar ditutup.