Soal Pengkhianat, Waketum PKN Ingatkan Perlakuan SBY Kepada Nila Moeloek

SWARARAKYAY.COM – Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku dikhianati “Musang Berbulu Domba”. Pengakuan SBY disampaikan usai menggelar rapat Majelis Tinggi Demokrat di Cikeas, Jumat,(1/9/2023) lalu.

Bahkan saat itu SBY merasa bersyukur lantaran tidak jadi berkoalisi dengan KPP yang dinilai tidak jujur.

Pernyataan SBY dinilai sangat emosional dan terbawa perasaan (baper) soal pilihan Anies yang jatuh kepada Ketua Umum (Ketum) PKB, Muhaimin Iskandar ketimbang anaknya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Hal itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Rio Ramabaskara.

Baca Juga: SBY Bakal Bentuk Koalisi Baru, Usung Konsep Perubahan

Rio lantas mengingatkan kembali kepada publik peristiwa masa lalu, saat Periode Kedua SBY memerintah.

“Kita melihat pada era periode kedua sebagai Presiden (SBY), hal yang sama pernah dia lakukuan kepada Nila Moeloek,” tegas Rio, Sabtu (2/9/2023).

Saat itu, lanjutnya, Nila Moeluk telah diwancarai untuk ditempatkan di Kabinet Indonesia Bersatu l.

“Tapi pada saat pengumuman, susunan kabinet digantikan oleh Almarhumah Endang Rahayu Sedyaningsih,” ungkap Rio.

Rio mengingagkan Demokrat atas kesepakatan dibentuknya koalisi. Dalam kesepakatan itu, pilihan cawapres sepenuhnya diserahkan kepada Anies.

Baca Juga: Loyalis Anies: Sejatinya Penghianat Itu yang Meninggalkan Koalisi

“Seharusnya setelah Anies memilih Cak Imin sebagai pasangan cawapres untuk maju dalam pilpres tahun 2024, SBY dan PD harus sami’na wa athona atas pilihan Anies, bukan melabeli Anies tidak jujur (pembohong),” tegasnya.

Pungkasnya, Rio sangat menyayangkan kata-kata kekecewaan yang diungkap SBY selaku mantan Presiden.

“Kata-kata Musang Berbulu Domba dan pembohong tidak pantas diucapkan seorang Mantan Presiden,” tandasnya.(ren).