Daerah  

Tanggul Sungai Aek Haidupan Rusak Parah, Ferri Silitonga Mendesak Pemerintah Provinsi Segera Menanganinya

Ferry Leonard Silitonga - Ketua Fraksi Golkar DPRD Tapanuli Utara

Taput – Swararakyat.com | Salah satu ruas jalan yang menghubungkan empat desa Hutagalung, Hutauruk, Siraja Oloan dan Simamora tepatnya di aliran Sungai Aek Haidupan di Desa Hutagalung, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, terlihat Sudah sangat memprihatinkan.

Diketahui akses jalan ini dapat menghubungkan dua kecamatan yaitu Kecamatan Tarutung dan Sipoholon. Anggota DPRD Kab Taput Dari Partai Golkar  sekaligus warga sekitar Feri Leonard  Silitonga pada Sabtu (1/3/2025) berharap Pemerintah Provinsi (Pemprovsu) Sumut yang bertanggung jawab merawat sungai tersebut segera melakukan perawatan dan restorasi.

Menurut Ketua Fraksi Golkar, terkikisnya Sungai Aek Haiudupan yang mengalir ke Sungai Aek Sigeaon menyebabkan jalan tersebut ambruk akibat menurunnya dasar sungai Aek Sigeaon yang diawali dengan runtuhnya satu unit jembatan sekitar Oktober 2023.

Dan jika tidak segera ditangani, dikhawatirkan dampak jebolnya jalan atau tanggul sungai akan semakin meluas. Oleh karena itu, pekerjaan konstruksi ke depan tidak lagi sebatas pembuatan turap atau bronjong, sebaiknya menggunakan file lembaran agar bantaran sungai tidak mudah tergerus air.

Ferry pun mengungkapkan, situasi tersebut sudah berlangsung selama 1,5 tahun. Informasi tersebut telah dilaporkan ke provinsi dan ditinjau oleh Kementerian, PUTR dan BWS Dinas Bencana Alam Sumut. Namun, dia berharap pihak-pihak terkait tidak hanya menyelidiki atau mengkaji saja, tapi juga melakukan implementasi atau tindakan nyata.

Diantaranya, situasi ini terkait dengan kepentingan hampir 10.000 warga di empat desa, yang dapat menghambat beberapa kegiatan di masa depan dalam bidang pendidikan, mata pencaharian, interaksi sosial dan aspek lainnya.

“Sebagai Ketua Fraksi Golkar Di DPRD Taput dan partai pengusung gubernur/wakil gubernur terpilih  pasangan Bobby-Surya, kami berharap bisa segera melihat perbaikan,” kata Ferry Silitonga.

Pantauan awak media di lapangan, tanggul sungai kiri dan kanan sudah jebol lebih dari 100 meter, bahkan ada dua rumah yang sudah ditinggalkan penghuninya karena merasa terancam roboh jika tidak segera ditangani, Dan jembatan darurat yang dibangun dengan batang pohon hanya tinggal separuhnya.(Norris)