Akses Pangan Menuju Ketahanan Pangan Yang Kokoh

Akses pangan adalah kemampuan untuk mendapatkan makanan secara berkelanjutan. Akses pangan merupakan salah satu aspek dari ketahanan pangan, selain ketersediaan dan pemanfaatan pangan.

Akses pangan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :

  1. Akses ekonomi, yaitu kemampuan finansial untuk membeli makanan
  2. Akses fisik, yaitu ketersediaan. infrastruktur untuk mendapatkan makanan.
  3. Akses sosial, yaitu dukungan sosial seperti bantuan, pinjaman, atau barter.
  4. Akses informasi yaitu pengetahuan tentang gizi dan kesehatan panga
  5. Akses pangan yang baik dapat mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, dan mandiri.

Untuk mewujudkan akses pangan yang baik, masyarakat, pemerintah, dan berbagai stakeholders dapat melakukan kolaborasi dan meningkatkan kesadaran. Di sisi lain, penting juga dipahami soal indikator akses pangan seperti ketersediaan pangan, harga pangan, pendapatan masyarakat, tngkat konsumsi kalori, prevalensi gizi buruk dan jumlah warung atau toko pangan, yang akan menentukan sampai sejauh pangan dapat diakses masyarakat.

Kemudian, apa sebetulnya yang jadi masalah pokok akses pangan ini ? Berdasar pengamatan yang menyelurihb eberapa masalah akses pangan adalah pertama, masalah fisik seperti jarak dan lokasi geografis yang sulit dijangkau. Lalu, keterbatasan infrastruktur (jalan, transportasi). Kemudian, keterbatasan fasilitas penyimpanan dan pengolahan dan bencana alam (banjir, gempa, kekeringan).

Dalam kaitannya dengan masalah ekonomi muncul terjadinya harga pangan yang tidak terjangkau; pendapatan masyarakat yang rendah; ketergantungan pada impor dan ada fluktuasi harga komoditas. Selanjutnya masalah sosial seperti kesetaraan gender dan akses pangan; diskriminasi terhadap kelompok rentan (lanjut usia, disabilitas); kurangnya pengetahuan tentang gizi dan kesehatan dan knonflik sosial dan politik.

Selanjutnya masalah kelembagaan seperti keterbatasan regulasi dan kebijakan pangan; kurangnya koordinasi antar lembaga; keterbatasan sumber daya manusia dan korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Dalam kaitannya dengan masalah lingkungan muncul hal-hal seperti perubahan iklim dan cuaca ekstrem; keterbatasan sumber daya alam; kerusakan lingkungan dan ekosistem dan penggunaan lahan yang tidak efektif.

Disodorkan pada beragam masalah yang menghadang, perlu segera dicarikan jalan keluarnya. Ada beberapa hal yang disarankan, antara lain meningkatkan produksi pangan lokal; membangun infrastruktur pendukung; meningkatkan akses ke pembiayaan; meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gizi dan mengembangkan kebijakan pangan yang efektif.

Kalau saja akses pangan ini dapat dioptimalkan, maka ada beberapa manfaat yang dapat kita ambil, diantaranya meningkatkan kualitas hidup; mengurangi kelaparan dan gizi buruk; meningkatkan produktivitas; mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesehatan masyarakat.

Dalam melakoni kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat, akses pangan yang tersedia, komoditas dan terjangkau oleh daya beli masyarakatnya, tentu memiliki dukungan kinerja positip dalam hal pembangunan pangan di lapangan. Terlebih dalam melahirkan ketahanan pangan bangsa yang kokoh dan berkualitas.

Ini penting dicatat, karena akses pangan dan ketahanan pangan memiliki kaitan yang sangat erat. Kaitan antara Akses Pangan dan Ketahanan Pangan terekam dari pertama, ketersediaan pangan. Akses pangan yang baik memungkinkan masyarakat mendapatkan pangan yang cukup, sehingga meningkatkan ketahanan pangan.

Kedua dari kualitas pangan. Akses pangan yang baik juga memastikan kualitas pangan yang dikonsumsi, sehingga meningkatkan ketahanan pangan. Ketiga dari stabilitas pasokan. Akses pangan yang stabil memungkinkan masyarakat mendapatkan pangan secara konsisten, sehingga meningkatkan ketahanan pangan.

Keempat dari pengurangan risiko kelaparan. Akses pangan yang baik mengurangi risiko kelaparan dan malnutrisi, sehingga meningkatkan ketahanan pangan. Dan kelima dari sisi peningkatan kesehatan. Akses pangan yang baik memungkinkan masyarakat mengonsumsi pangan yang bergizi, sehingga meningkatkan kesehatan dan ketahanan pangan.

Selain itu terdapat pula faktor-faktor yang mempengaruhi Akses Pangan dan Ketahanan Pangan yaitu ketersediaan sumber daya alam (tanah, air, iklim). Kemudian, produksi pangan (pertanian, perikanan, peternakan). Selanjutnya

distribusi dan logistik (transportasi, penyimpanan). Lalu kebijakan pemerintah (subsidi, regulasi). Lantas, kondisi ekonomi (pendapatan, inflasi). Dan kondisi sosial (pendidikan, kesadaran masyarakat)

Untuk itu perlu diupayakan untuk meningkatkan Akses Pangan dan Ketahanan Pangan dengan langkah meningkatkan produksi pangan; Membangun infrastruktur (jalan, penyimpanan); meningkatkan akses ke pasar; membuat kebijakan yang mendukung; meningkatkan kesadaran masyarakat dan membangun sistem ketahanan pangan yang kuat.

Dengan demikian, akses pangan dan ketahanan pangan memiliki hubungan yang sangat erat dan saling mempengaruhi. Meningkatkan akses pangan dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan, dan sebaliknya. Adanya hubungan yang saling menopang, membuat segenap komponen bangsa untuk menggarapnya dengan optimal.

 

Oleh : Entang Sastraatmadja, Penulis Adalah Ketua Dewan Pakar DPD HKTI Jawa Barat.