Sebelumnya, Sahroni hendak laporkan SBY ke Bareskrim. Namun di tengah perjalanan, Sahroni mengaku ditelepon Surya Paloh untuk membatalkan laporan.
“Tadi saya di jalan menelepon Ketua Umum bahwa saya akan melakukan pelaporan. Tapi Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan. Saya nih sebenarnya udah siap melaporkan, tapi tadi perintah Ketua Umum untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan,” ujar Sahroni.
Sahroni kemudian menjelaskan laporan itu atas nama pribadi, bukan institusi. Dia juga menjelaskan ingin melapor ke polisi soal ucapan SBY ke publik soal Anies dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) akan dideklarasikan sebagai capres-cawapres pada September ini.
Baca juga: Karma! Sejarah Kelam PKS Kini Menimpa SBY
“Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan nggak ada, tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar.
“Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka. Tidak ada bahwa Anies AHY akan dideklarasikan awal September, jadi nggak ada. Selama 2 jam saya di dalam ruangan itu (saat ikut Anies bertemu SBY) adalah menerima cerita tentang apa yang pengalaman Pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004,” ujar Sahroni.