Jakarta,SwaraRakyat – Antoni Yudha, Ketua Komrad Pancasila merespon hal yang akhir – akhir ini sedang ramai di media sosial terkait lagu band Sukatani
Belakangan ini ramai jadi perbincangan sebuah lagu dengan judul ‘ bayar bayar bayar ‘ garapan band Sukatani asal Purbalingga yang bergenre pop punk.
Lagu yang rilis pada tahun 2023 ini mengkritik praktik korupsi di kalangan oknum kepolisian, dengan lirik yang menyoroti berbagai situasi di mana masyarakat merasa harus membayar untuk mendapatkan layanan atau menghindari sanksi. Tetapi pada akhir-akhir ini lagi tersebut telah di tarik oleh pencipta dari seluruh platform streaming digital.
“Seni musik adalah karya yang indah, karya yang sangat di minati oleh seluruh umat manusia. tapi dengan melihat persoalan lagi tersebut bagi kami Sukatani telah mencederai seni musik itu sendiri” Ujar Antoni
“tidak ada larangan bagi setiap orang untuk berekspresi dalam bentuk apapun, yang pasti berekspresi perlu juga etika. sehingga budaya berekspresi itu sifatnya membangun, bukan menjelekan atau menjatuhkan pihak apapun” Ujar Antoni
Sangat disayangkan juga, karena lagu ini sempat viral dan di satu sisi kondisi negara sedang banyak demonstrasi akhirnya lagi tersebut sering di jadikan backsound para demonstran yang membuat penggiringanan opini terhadap masyarakat sehingga masyarakat tidak percaya kepada institusi kepolisian Republik Indonesia
Polri yang dimana sebagai salah satu lembaga negara bertugas menjaga kedaulatan, keamanan masyarakat namanya telah di ciderai akibat ekpresi yang berlebihan dan tak ber-etika
“Untuk itu, seyogianya ekspresi ini seharusnya dijadikan lahan evaluasi bersama. bukan menyalahkan dan membenarkan. Sehingga lapisan demokrasi masyarakat berjalan secara objektif. Akhirnya seluruhnya komponen negara bisa bekerjasama terhadap kemajuan bangsa” Ujar Antoni.(via)