Fahri: Rakyat Jadi Korban Pertarungan Perebutan Kepentingan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah (Sumber: Twitter (X) Fahri Hamzah)

SWARARAKYAT.COM – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Fahri Hamzah menyampaikan pandangannya kepada Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.

Menurutnya, niat pemerintah membuka kran investasi asing dan keberanian pengusaha mengambil resiko investasi itu tidak bisa disalahkan.

Baca Juga: Tujuh Nelayan dan Petani Pulau Rempang Jadi Tersangka, Netizen: Kalian Mirip Kolonial

“Pak @bahlillahadalia yth,
Niat baik membuka investasi dan keberanian penguasaha mengambil resiko tidak bisa disalahkan,” tulis Fahri di akun X, Sabtu (9/9).

Kesalahan itu, kata dia, justru terletak pada pihak aparat dan Pemerintah Daerah (Pemda) yang mempunyai agenda kepentingan pribadi dengan cara menjadi calo dan main perkara.

“Kesalahannya biasanya pada aparat dan pemda yang ngobyek untuk kepentingan pribadi jadi calo tanah dan main perkara.  Lebih kacau kalau ada Parpol di belakangnya,” lanjutnya.

“Dalam kasus pembebasan lahan, di hulu pengusaha dicekik oleh para penegak hukum yang tidak disiplin mengakhiri ketidakpastian. Di hilir, pengusaha harus berurusan dengan pemda dan calo yg bergentayangan minta sogok dan bagian,” sambung Fahri.

Baca Juga: Bentrok Di Mega Proyek Eco City, Belasan Siswa Pingsan Terkena Gas Air Mata

Pada akhirnya, kata Fahri, rakyat hanya bisa menonton dan menjadi korban pertarungan perebutan kepentingan itu.

“Rakyat di mana?
Rakyat awalnya hanya penonton dan di ujung jadi korban pertarungan perebutan kepentingan,” tegasnya.

“Ini yg harus dihentikan. Investor menunggu datangnya kepastian. Mereka mengantri asalkan ada jaminan!,” tandasnya. (Red)