Swararakyat.com.Jakarta. Pimpinan Nasional Partai Kebangkitan Nusantara mengadakan Diskusi Ekonomi ” Dampak Kenaikan PPN 12%. Kegiatan ini dibuka oleh Waketum PKN Rio Ramabaskara, yang dalam sambutan kegiatan diskusi ini merupakan sebuah pembelajaran bagi anggota PKN dalam menyikapi dampak kenaikan PPN sekaligus mengkritisi Pemerintah.
Diskusi menampilkan dua nara sumber Ahmad Firdaus dari Indef dan Salàmuddin Daeng Direktur Assosiasi Ekonomi dan Politik Indonesia (AEPI).

Kenaikan PPN sebesar 1% dari yang semula 11% menjadi 12% akan mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tahun 2025 melambat 0,17 % dari target semula 5%.
Daya beli masyarakat mengalami perlambatan. Kelas menengah akan turun dari 57 juta ke 47 juta.
Akibat kenaikan PPN, mengakibatkan beberapa dampak seperti kenaikan biaya produksi, harga menjadi naik, daya beli melemah, utilisasi dan penjualan melemah, penyerapan tenaga kerja menurun, pendapatan melemah, konsumsi menurun, perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan negara turun.
Pertumbuhan Ekonomi indikatornya ada 4 yaitu :
1. Belanja Rumah Tangga
2. Investasi
3. Belanja Pemerintah
4. Eksport
Menurut Ahmad Heri Firdaus dampak dari kenaikan PPN yang signifikan adalah Produksi turun , penyerapan Tenaga turun dan Belanja masyarakat turun. Dan terakhir pemerintah seharusnya mengefektifkan data base pajak terutama Pajak Penghasilan. Mengevaluasi pendapatan non pajak akan dapat menaikkan pendapatan negara. (SR-ASB)